Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Minta Subsidi Satelit SpaceX Starlink, Kok Ditolak?

Permintaan Elon Musk kepada pemerintah AS untuk subsidi jaringan satelit Starlink mendapat penolakan karena dianggap tidak memenuhi syarat.
Presiden RI Jokowi bertemu Elon Musk di pabrik SpaceX di Boca Chica, Amerika Serikat pada Sabtu (14/05/2022)/BPMI Setpres
Presiden RI Jokowi bertemu Elon Musk di pabrik SpaceX di Boca Chica, Amerika Serikat pada Sabtu (14/05/2022)/BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — CEO Tesla Elon Musk baru-baru ini meminta subsidi pembiayaan satelit dari pemerintah AS, namun ditolak mentah-mentah.

Permintaan subsidi senilai US$886 juta tersebut rencananya akan digunakan untuk layanan broadband ke daerah pedesaan melalui satelit SpaceX milik Elon Musk, dengan nama Starlink.

Mengutip Bloomberg, Ketua The Federal Communications Commission (FCC), Jessica Rosenworcel menolak permintaan subsidi proyek Elon Musk karena dianggap tidak memenuhi sejumlah persyaratan.

“Teknologi Starlink sangat menjanjikan, tetapi FCC tidak mampu mensubsidi usaha yang tidak memberikan kecepatan yang dijanjikan, atau tidak memungkinkan untuk memenuhi persyaratan program,” ujar Rosenworcel, Kamis (11/8/2022).

Sebelumnya, penyedia layanan internet pedesaan telah meminta FCC untuk menolak pendanaan proyek Starlink SpaceX tersebut, dengan alasan layanan buatan Musk itu tidak khusus untuk daerah pedesaan saja, melainkan termasuk kota besar yang tidak sesuai tujuan program. 

Proyek subsidi ini merupakan program dari Rural Digital Opportunity Fund senilai US$9,2 miliar untuk menyediakan layanan broadband bagi masyarakat pedesaan yang sulit mengakses internet.

Dana akan dialokasikan untuk memperluas jaringan broadband di 49 negara bagian AS selama 10 tahun.

Pada 2020, SpaceX sempat mendapat izin dari FCC untuk menyediakan layanan broadband ke 642.925 lokasi di 35 negara bagian.

Namun, advokasi konsumen mengatakan lokasi tersebut justru mencakup kota besar seperti New York City dan Miami, yang tidak sesuai dengan tujuan program untuk menyediakan layanan broadband untuk masyarakat pedesaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper