Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manuver Kemenhub 'Amankan' Maskapai, Harga Tiket Pesawat Makin Mahal?

Kemenhub menaikkan penerapan biaya tambahan yang bisa dikenakan maskapai terhadap harga tiket pesawat sehubungan dengan fluktuasi harga avtur.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Di sisi lain, Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan (Apjapi) Alvin Lie menilai kenaikan biaya tambahan hingga 25 persen dari TBA untuk pesawat propeller masih wajar. Banyak maskapai pesawat baling-baling yang mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19 dan kenaikan harga minyak dunia.

"Apalagi, biaya operasi dari pesawat propeller tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan pesawat jet," ujarnya.

Menurutnya, maskapai disebut memiliki pilihan yang terbatas antara melanggar TBA atau menghentikan operasinya hingga gulung tikar.

Alvin menjelaskan bahwa banyak dari rute penerbangan yang dilayani oleh pesawat propeller hanya dilakukan oleh satu maskapai. Dengan demikian, pilihan bagi para konsumen pun terbatas dan tarif penerbangan rute yang dilayani pesawat propeller dipastikan akan naik.

Mantan Anggota Ombudsman RI itu justru mempertanyakan keputusan mengenai menaikkan biaya tambahan bagi pesawat jet yakni dari 10 persen menjadi 15 persen.

"Rute yang dilayani pesawat jet masih oke. Airlines masih bertahan tapi kenapa justru dinaikkan jadi 15 persen ini yang saya agak kurang paham," tutur Alvin.

Alvin juga menilai kendati adanya ketentuan baru soal biaya fuel surcharge, harga tiket pesawat jet belum tentu akan naik karena persaingan yang ada cukup ketat di antara pemain-pemain maskapai yang ada. Selama ini, lanjutnya, rute-rute yang dilayani oleh pesawat jet sudah kompetitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper