Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manuver Kemenhub 'Amankan' Maskapai, Harga Tiket Pesawat Makin Mahal?

Kemenhub menaikkan penerapan biaya tambahan yang bisa dikenakan maskapai terhadap harga tiket pesawat sehubungan dengan fluktuasi harga avtur.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Kendati demikian, dia tetap mengimbau kepada maskapai berjadwal untuk dapat menerapkan tarif penumpang yang lebih terjangkau oleh pengguna jasa penerbangan, khususnya rute domestik.

Hal tersebut diamini oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra. Maskapai akan tetap mengedepankan aspek keterjangkauan harga tiket bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mobilitasnya.

"Garuda Indonesia tentunya akan menyikapi dan menjalankan kebijakan tersebut secara cermat dan seksama, dengan mempertimbangkan fluktuasi harga bahan bakar avtur terhadap kebutuhan penyesuaian harga tiket yang tentunya dengan tetap mengedepankan pemenuhan kebutuhan masyarakat atas aksesibilitas layanan penerbangan," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (7/8/2022).

Irfan juga menegaskan akan patuh terhadap kebijakan tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB) yang berlaku. Dia juga mengajak agar seluruh stakeholders penerbangan bisa mengoptimalkan kondisi saat ini untuk mendorong pemulihan industri penerbangan.

Sementara itu, Lion Air Group menuturkan telah mengalami kerugian saat mengoperasikan pesawat propeller dengan tipe ATR 72-500 dan ATR 72-600. Pesawat tersebut dioperasikan oleh Wings Air.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang M. Prihantoro mengatakan pesawat tersebut untuk menjangkau kota tujuan setingkat kecamatan dan kabupaten pada rute antarpulau hingga pulau terluar mencatatkan rata-rata 200 frekuensi terbang setiap hari.

"Operasional tersebut masih mengalami kerugian dikarenakan faktor utilisasi pesawat propeller yang tidak optimal disebabkan melayani daerah-daerah perintis, selain harga avtur lebih mahal dibandingkan dengan di bandara kota besar," ujarnya.

Danang menuturkan Wings Air tetap melayani jaringan penerbangan dimaksud dengan pertimbangan untuk berkontribusi terhadap program pemerintah seiring fase pemulihan perekonomian daerah dan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper