Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2022, Ekspor Produk Laut Tembus Rp45 Triliun, Udang Jadi Favorit

KKP mencatat ekspor produk laut Indonesia semester I/2022 mencapai US$3,06 miliar atau setara Rp45,36 triliun.
Ilustrasi produk ikan.
Ilustrasi produk ikan.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mencatatkan capaian ekspor produk perikanan dan kelautan selama semester I/2022 sebesar US$3,06 miliar atau setara dengan Rp45,36 triliun.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia untuk produk perikanan naik 15,89 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai sebesar US$2,74 miliar atau Rp40,59 triliun.

Surplus tersebut sebagai hasil dari ekspor Indonesia di semester pertama 2022 mencapai US$3,06 miliar atau Rp45,36 triliun yang naik 18,18 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara nilai impor pada periode tersebut hanya US$321,82 juta atau 10,52 persen dari nilai ekspor.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengungkapkan dengan pencapaian tersebut Indonesia menjadi negara net exporter produk perikanan.

"Alhamdulillah nilai ekspor produk perikanan kita terus naik, begitu pun dengan neraca perdagangannya. Di bulan Juni saja, nilai ekspor kita mencapai Rp7,86 triliun naik dari bulan sebelumnya, dan kita masih net fish exporter," ujarnya dalam konferensi pers Capaian Kinerja KKP Semester I/2022 di kantor KKP, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2022).

Komoditas utama yang menyumbang nilai ekspor tertinggi yakni udang sebesar US$1,15 miliar dengan volume 122.850 ton, diikuti kelompok tuna cakalang tongkol  sebesar US$417,10 juta.

Kelompok cumi, sotong, dan gurita menyumbang peningkatan ekspor sebesar US$335,40 juta, kepiting rajngan sebesar US$295,19 juta, dan rumput laut sebesar US$275 juta.

Peningkatan besaran ekspor tertinggi dari komoditas rumput laut yang naik 90 persen dari periode yang sama di 2021.

"Pasar tujuan kita yang pertama itu Amerika Serikat, kemudian China, Asean, Jepang, dan Eropa," terang Artati.

Dalam kesempatan tersebut Artati turut menegaskan, sebagai ujung tombak penguatan daya saing, Ditjen PDSPKP terlibat aktif dalam perluasan akses pasar. Sejumlah langkah dilakukan di antanya mempromosikan produk-produk Indonesia ke pameran internasional di Boston Amerika Serikat, Barcelona, Spanyol, serta Nuremberg, Jerman.

Tak hanya itu, Ditjen PDSPKP juga gencar sosialisasi tarif nol persen ekspor ke berbagai negara kepada pelaku usaha kelautan dan perikanan.

"Kita promosikan produk kita di luar negeri dan sosialisasikan kebijakan ekspor ke para pelaku usaha," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper