Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Ungkap Tantangan Global Selain Pandemi Covid-19, Apa Saja?

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dunia saat ini dihadapkan pada tantangan dan ketidakpastian global.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate (kanan) menyampaikan paparannya dalam acara kick off Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate (kanan) menyampaikan paparannya dalam acara kick off Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dunia saat ini dihadapkan pada tantangan dan ketidakpastian global.

Tantangan dan ketidakpastian global tersebut adalah perang antara Ukraina dan Rusia, kenaikan harga pangan dan energi di tingkat internasional, perlambatan ekonomi dunia, serta krisis ekonomi dan krisis politik.

Luhut menilai, di tengah berbagai tantangan dan ketidakpastian tersebut diperlukan kebijakan penanganan yang cepat dan terintegrasi sebagaimana penanganan Covid-19.

"Dalam mengatasi pandemi Covid-19, Indonesia telah menunjukkan bahwa kita dapat menyelesaikan masalah yang paling kompleks selama kita bekerja sama dan menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan data sebagai dasar kebijakan," kata Luhut dalam keterangan resmi, dikutip Senin (25/7/2022).

Lebih lanjut dia menuturkan, prioritas strategi pandemi juga disusun berdasarkan data dan ilmu pengetahuan  yang ada dengan menyeimbangkan aspek kesehatan dan ekonomi.

Selain itu, pola penanganan Covid-19 yang cepat, terintegrasi, dan komprehensif juga diterapkan dalam kebijakan pengendalian minyak goreng. Oleh karena itu, dia mengklaim Indonesia mampu menjaga kondisi pemulihan dan stabilitas makroekonomi.

Di sisi lain, dia mengungkapkan Indonesia telah mentransformasi ekonomi menjadi lebih efisien, lebih maju, dan tidak terlalu bergantung pada komoditas dalam 8 tahun terakhir. Hal tersebut dicapai melalui hilirisasi industri, peningkatan efisiensi melalui digitalisasi, dan transformasi perdesaan.

Melalui upaya transformasi ekonomi yang konsisten, Luhut optimistis ekonomi Indonesia dapat menuju menjadi negara maju. Dia bahkan memperkirakan, PDB Indonesia dapat meningkat hingga US$3,0 triliun dengan pendapatan per kapita di kisaran US$10.000 dalam satu dekade ke depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper