Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak para penguasa untuk saling berkolaborasi dalam melengkapi mata rantai industri di Indonesia, menjaga kestabilan ekonomi Indonesia, dan membawa Indonesia ke level PDB negara maju.
Dalam acara silaturahmi dan perkenalan Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), Luhut menjelaskan dalam mengatasi pandemi COVID-19, tantangan serta ketidakpastian Global akibat perang Ukraina dan Rusia, Indonesia menunjukkan hasil yang positif dalam menyelesaikan masalah yang kompleks tersebut.
"Pandemi ini menunjukkan, kita dapat menyelesaikan masalah yang paling kompleks selama kita bekerja sama dan menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan data sebagai dasar kebijakan," ujar Luhut dalam keterangan resmi pada Minggu (24/7/2022).
Dia mengungkapkan di tengah berbagai tantangan dan ketidakpastian, dibutuhkan kebijakan penanganan yang cepat dan terintegrasi sebagaimana penanganan Covid-19 yaitu prioritas strategi pandemi juga disusun berdasarkan dara dan ilmu pengetahuan yang ada dengan menyeimbangkan aspek kesehatan dan kkonomi.
Dan juga dalam pengendalian harga minyak goreng, Luhut mengklaim indonesia berhasil menjaga kondisi pemulihan dan stabilitas makroekonomi Indonesia.
Luhut juga menuturkan dalam 8 tahun terakhir , Indonesia telah mentransformasi ekonomi menjadi lebih efisien, lebih maju, dan tidak terlalu bergantung pada komoditas.
Baca Juga
"Hal ini dicapai melalui hilirisasi industri, peningkatan efisiensi melalui digitalisasi, dan transformasi perdesaan," tutur Luhut
Luhut juga menjelaskan dalam upaya mentransformasi ekonomi yang konsisten, ekonomi Indonesia dapat selangkah lagi menuju menjadi negara maju. Dalam satu dekade ke depan, PDB Indonesia dapat meningkat hingga US$3,0 triliun dengan pendapatan per kapita di kisaran US$10.000.
Luhut menilai hal tersebut dikarenakan Indonesia tidak lagi mengandalkan komoditas mentah, dengan adanya hilirisasi industri yang juga harus memperhatikan aspek lingkungan.
Indonesia mendapat transfer teknologi, added value, penciptaan lapangan kerja untuk tenaga kerja lokal, hal ini juga membuat pemerataan ekonomi khususnya di daerah luar Jawa , seperti IMIP, IWIP, Kaltara, hilirisasi EV Battery Supply Chain.
"Melalui hilirisasi industri, pembangunan menjadi lebih merata dan mendorong industrialisasi di wilayah timur Indonesia," jelasnya.
Menurutnya kedepannya Indonesia akan mendapatkan banyak potensi pengembangan hilirisasi industri di Indonesia, yang juga dapat dilakukan secara multi-partit dengan kerjasama multi negara. Untuk mendorong kolaborasi di tingkat global, Indonesia aktif menjalin kerja sama dengan berbagai negara dunia.
"Para pengusaha dapat saling berkolaborasi untuk melengkapi mata rantai industri di Indonesia, menjaga kestabilan ekonomi Indonesia, dan membawa Indonesia ke level PDB negara maju," ajak Luhut.