Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOJ Kerek Proyeksi Inflasi di Atas 2 Persen usai Pertahankan Suku Bunga Acuan

Bank of Japan kini memperkirakan inflasi rata-rata mencapai 2,3 persen untuk tahun fiskal 2022 yang berakhir Maret 2023.
Gedung bank sentral Jepang, Bank Of Japan (BOJ), di Tokyo./Bloomberg
Gedung bank sentral Jepang, Bank Of Japan (BOJ), di Tokyo./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bank of Japan meningkatkan target inflasi lebih dari perkiraan sebelumnya, setelah memutuskan tidak mengubah suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan hari ini, Kamis (21/7/2022).

Dengan mempertahankan suku bunga, BOJ diperkirakan akan menjadi penentang terakhir tren kenaikan suku bunga di antara negara-negara maju utama, dengan asumsi Bank Sentral Eropa melanjutkan kenaikan pertama dalam lebih dari satu dekade, seperti yang diperkirakan analis.

Kekhawatiran baru-baru ini bahwa ekonomi global berisiko mengalami hard landing karena bank sentral terburu-buru untuk mengatasi inflasi telah membantu mengurangi tekanan pasar pada BOJ, dengan taruhan spekulatif yang lebih sedikit terhadap yen dan obligasi Jepang.

Hal ini membuat Gubernur Haruhiko Kuroda memiliki ruang untuk melanjutkan dengan suku bunga jangka pendek -0,1 persen ingga 0,25 persen  pada imbal hasil 10 tahun meskipun kombinasi ini berkontribusi pada pelemahan yen.

Namun, ketegangan antara sikap kebijakan BOJ dan ekspektasi pasar kemungkinan akan berlanjut jika kekhawatiran resesi global melunak.

Kepala ekonom Ichiyoshi Securities Co. Nobuyasu Atago mengatakan meskipun BOJ tidak memberikan tanda-tanda bergerak menuju pengetatan dalam waktu dekat, perkiraan inflasi baru lebih kuat dari pandangan pasar.

"Itu agak membingungkan karena BOJ harus tahu bahwa dengan mengeluarkan perkiraan yang lebih tinggi itu, spekulasi atas perubahan kebijakan tidak akan hilang,” ungkap Atago seperti dikutip Bloomberg, Kamis (27/7/2022).

Mata uang Jepang masih berada di kisaran 138,20 yen terhadap dolar AS setelah berfluktuasi segera setelah keputusan BOJ. Yen mencapai level terendah 24 tahun di 139,39 pekan lalu. Kurangnya pergerakan menunjukkan investor tidak melihat perdagangan yang cukup jelas berdasarkan keputusan terbaru.

Namun, yen tidak jauh dari level 140 terhadap dolar yang kemungkinan akan menyalakan kembali spekulasi kemungkinan intervensi oleh pemerintah, bahkan jika kemungkinan tindakan tersebut masih terbatas.

Bank sentral Jepang terus sangat waspada untuk bergerak terlalu cepat untuk menaikkan suku bunga dan mengorbankan pertumbuhan ekonomi seperti yang telah dilakukan di masa lalu.

BOJ kini memperkirakan inflasi rata-rata mencapai 2,3 persen untuk tahun fiskal 2022 yang berakhir Maret 2023. Angka ini masih jauh dari inflasi negara-negara lain termasuk AS dan Eropa, tetapi ini adalah pertama kalinya BOJ memperkirakan inflasi di atas level target 2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper