Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan Eni Indonesia menawarkan Blok Krueng Mane kepada Harbour Energy Company.
Harbour Energy Company merupakan operator Blok Andaman II yang sebelumnya sukses menemukan cadangan migas prospektif di sumur eksplorasi Timpan-1 yang terletak 150 kilometer lepas pantai Aceh.
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal mengatakan penawaran wilayah kerja (WK) Blok Krueng Mane itu masih dalam tahap penjajakan. Menurut Kemal, manuver penawaran blok migas itu belakangan disebabkan karena pergeseran portofolio Eni Indonesia di perairan Aceh tersebut.
“Mungkin tidak masuk portofolio Eni, sementara buat Harbour kan mereka memang ingin fokus di area sana. Kalau masalah penawaran masih proses business to business atau B2B,” kata Kemal saat dihubungi, Kamis (21/7/2022).
Kemal mengatakan sejumlah perusahaan migas kelas kakap belakangan sudah mulai mengajukan ketertarikan mereka untuk kembali berinvestasi di Indonesia, selepas sentimen positif penemuan sumber gas di Blok Andaman II awal tahun ini.
Kemal mengatakan lembaganya tengah mendorong agar proses penawaran Blok Krueng Mane itu dapat segera rampung untuk mengoptimalkan eksplorasi di lepas pantai utara Aceh tersebut.
Baca Juga
“Eni dan Harbour masih dalam proses, semoga bisa cepat selesai,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan sejumlah perusahaan minyak dan gas kelas kakap yang sempat hengkang akhir tahun lalu, kembali menyatakan minatnya untuk melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di sejumlah lapangan prospektif di Indonesia.
Arifin mengatakan manuver itu belakangan disebabkan karena disrupsi pasokan energi di tengah tensi geopolitik perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan distribusi dan harga komoditas minyak dan gas makin ketat sejak awal tahun ini.
Di sisi lain, temuan sumber daya gas di Blok Andaman II turut menjadi faktor pendorong ketertarikan perusahaan global itu kembali ke Indonesia.
“Beberapa international company besar-besar yang dulu hengkang sekarang juga sudah mau datang lagi,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (20/7/2022).