Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Migas Kalah Kompetitif, ESDM Rombak Penawaran ke Investor

Kalah kompetitif dari negara ASEAN lainnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) benahi syarat penawaran wilayah kerja minyak dan gas (Migas) baru kepada calon investor.
Platform offshore migas. Istimewa/SKK Migas
Platform offshore migas. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Kalah kompetitif dari negara ASEAN lainnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) benahi syarat penawaran wilayah kerja minyak dan gas (Migas) baru kepada calon investor.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan kondisi saat ini kurang menarik di dalam memberikan imbal hasil, reserve replacement ratio (RRR), dan kecepatan pengembalian modal bagi investor rendah.

Tutuka menuturkan kecepatan pengembalian modal di sejumlah lapangan yang terletak di Thailand dan Malaysia berada di angka 15 persen hingga 20 persen. Di sisi lain, kecepatan pengembalian modal di sektor hulu Migas Indonesia hanya berada di angka 10 hingga 11 persen.

Selain itu, Kementerian ESDM mengakui indeks kompetitif hulu Migas nasional masih terpaut jauh dari milik Malaysia, Thailand dan China. Dengan demikian, Tutuka menerangkan, kementeriannya berkomitmen untuk terus memperbaiki term and conditions penawaran wilayah kerja Migas di dalam negeri untuk menarik minat investor mengembangkan lapangan di Indonesia.

“Kita coba rombak sehingga kita bisa lebih menarik akhirnya kita tidak ada kata lagi membagi split itu 85:15 tetapi kita sudah turun ke 80, bahkan ada yang 50:50. Ini kita lakukan agar semakin menarik bagi investor,” kata dia.

Menurut dia, pengurangan split bagian pemerintah itu nantinya bakal bergantung pada tingkat risiko suatu proyek. Misalkan pengerjaan lapangan Blok Agung I dan Blok Agung II yang diserahkan pada British Petroleum (BP) memiliki split 50 banding 50. Alasannya, tingkat resiko pada lapangan gas di dua blok itu relatif tinggi.

“Bagian pemerintah terus turun sesuai dengan risikonya, risiko makin tinggi pemerintah dapat makin kecil,” tuturnya.

Selain itu, Kementerian ESDM juga mendorong signature bonus terbuka untuk ditawar, FTP menjadi 10 persen shareable, penerapan harga DMO 100 persen selama kontrak, memberikan fleksibilitas bentuk kontrak (PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split), ketentuan baru relinquishment (tidak ada pengembalian sebagian area di tahun ke-3 kontrak), kemudahan akses Data melalui mekanisme membership Migas Data Repository (MDR) serta pemberian insentif dan fasilitas perpajakan sesuai peraturan yang berlaku.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan sejumlah perusahaan minyak dan gas (Migas) kelas kakap yang sempat hengkang akhir tahun lalu kembali menyatakan minatnya untuk melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di sejumlah lapangan prospektif di Indonesia.

Arifin mengatakan manuver itu belakangan disebabkan karena disrupsi pasokan energi di tengah tensi geopolitik perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan distribusi dan harga komoditas minyak dan gas makin ketat sejak awal tahun ini.

Di sisi lain, temuan sumber daya gas di Blok Andaman II turut menjadi faktor pendorong ketertarikan perusahaan global itu kembali ke Indonesia.

“Beberapa international company besar-besar yang dulu hengkang sekarang juga sudah mau datang lagi,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Arifin mengatakan kementeriannya juga sempat melakukan roadshow atau penjajakan rutin ke sejumlah perusahaan global itu untuk membicarakan potensi temuan sumber daya Migas yang terbilang prospek di Tanah Air.

“Sekarang hasil dari roadshow ini sudah ada respon sudah ada tanda-tanda tinggal kita bagaimana menyambutnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper