Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Pilot, Pengamat: Maskapai Penerbangan Perlu Persiapan Bertahap

Maskapai penerbangan mulai mempersiapkan para kru kabin, termasuk pilot, di tengah meningkatnya jumlah permintaan penerbangan.
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan masih membutuhkan waktu untuk mempersiapkan kondisi para kru kabin di tengah meningkatnya jumlah permintaan penerbangan dan keterbatasan jumlah pesawat.

PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengeklaim hingga saat ini masih memiliki jumlah kru kabin yang memadai di tengah peningkatan permintaan penerbangan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan hingga kini jumlah pilot dan kru belum menjadi persoalan krusial di tubuh Garuda. Menurutnya, justru, yang saat ini masih diupayakan oleh perseroan adalah penambahan jumlah kapasitas pesawat.

"Kalau kru masih cukup untuk ketersediaan pesawat saat ini. Bahkan saat kapasitasnya nanti ditambah juga masih akan mencukupi," ujarnya, Rabu (20/7/2022).

Sementara itu, pengamat penerbangan Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati juga menilai ketersediaan jumlah pilot saat ini masih mencukupi dengan tingkat permintaan yang ada. Sebab kondisi jumlah pesawat yang beroperasi tidak sebanyak sebelum pandemi.

Dalam upaya menambah jumlah pesawat pun, maskapai tidak serta merta bisa mendatangkan banyak pesawat. Menurut Arista, upaya maskapai Indonesia untuk mencari pesawat juga berebut dengan maskapai luar negeri karena pemulihan permintaan para penumpang.

"Hanya saja yang menjadi persiapan pilot untuk kembali terbang cukup panjang. Di mana, mereka harus melalui beberapa prosedur mulai medical check up, dan melakukan test recurrent training atau latihan kembali kualifikasi pilot," jelasnya.

Menurutnya untuk proses perekrutan kembali ini memang membutuhkan proses panjang.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyadari penambahan penerbangan tidak akan bisa berlangsung dengan cepat. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Misalnya karena para kru maskapai membutuhkan waktu untuk pelatihan kembali dan prosedur lainnya setelah sempat dirumahkan.

"Kita bilang oke tambahin, tapi pelan-pelan. Karena menambah tidak bisa cepat, di luar negeri sama saja. Karena krunya banyak yang sudah kerja yang lain. Dan kalau dia masuk, training lagi. Cabin crew juga begitu," jelasnya.

Demikian pula dengan kondisi maskapai pelat merah saat ini, yakni Garuda Indonesia. Selain banyak maskapai yang sudah dikembalikan ke lessor, emiten berkode saham GIAA tengah disehatkan. Kondisi tersebut membutuhkan waktu untuk bisa kembali pulih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper