Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengguna Anjlok Nyaris 1 Juta di Kuartal I/2022, Netflix Atur Siasat

Netflix mencatatkan penurunan total pelanggan yang lebih rendah dari proyeksi Wall Street, salah satunya berkat serial baru Stranger Things yang memasuki musim ke-4.
Daftar film dan serial yang bisa ditonton secara streaming online di platform Netflix/Netflix.com
Daftar film dan serial yang bisa ditonton secara streaming online di platform Netflix/Netflix.com

Bisnis.com, JAKARTA - Netflix Inc. menyiapkan sejumlah strategi guna menggenjot pelanggan setelah kehilangan lebih dari satu juta pelanggan pada paruh pertama 2022.

Dilansir Bloomberg pada Rabu (20/7/2022), pemimpin layanan streaming ini kehilangan 970.000 pelanggan pada kuartal II/2022, tetapi jumlah tersebut lebih rendah dari prediksi Wall Street sebelumnya.

Hal ini sebagian besar berkat serial baru “Stranger Things,” yang menjadi populer dari Netflix dan menarik perhatian penonton.

Meski di kuartal kedua tidak sekuat yang diharapkan, Netflix memperkirakan penambahan 1 juta pelanggan baru dalam periode tiga bulan. Namun, itu jauh dari angka perkiraan analis Wall Street 1,83 juta pada periode ini.

Saham Netflix melonjak setinggi $225 atau Rp3,3 juta (dengan Kurs Rp14,979) dalam perdagangan yang diperpanjang. Mereka ditutup pada $201,63 di New York Amerika Serikat (AS) hari Selasa (19/7/2022), tetapi turun 67 persen tahun ini.

Terlepas dari kekhawatiran tentang meningkatnya persaingan dan potensi resesi, Netflix tetap yakin dengan posisinya. Mereka mengatakan pangsa total menonton TV di AS mencapai tertinggi sepanjang masa pada Juni sejumlah 7,7 persen.

Netflix segera bertindak untuk menangani masalah penurunan pelanggan dengan memotong biaya dan menyesuaikan strateginya di beberapa bidang. Mereka berencana untuk memperkenalkan versi layanan dengan harga lebih rendah dengan iklan sekitar awal 2023, dan sedang menguji cara untuk membebankan biaya kepada pelanggan untuk berbagi kata sandi.

“Kita berbicara tentang kehilangan 1 juta, bukan 2 juta – kegembiraan kami dipengaruhi oleh hasil yang tidak terlalu buruk,” kata Chairman Reed Hastings.

Menurutnya, ini harus tetap optimis karena manfaat layanan streaming tetap bisa dirasakan tanpa terbatas tempat dan waktu sehingga konsumen masih membutuhkannya.

Untuk kuartal kedua, pendapatan tumbuh 8,6 persen menjadi US$7,97 miliar atau Rp119,3 triliun. Namun, angka itu meleset dari perkiraan Wall Street yang sebesar USa$8,04 miliar atau Rp120,4 triliun.

Selama kuartal tersebut, Netflix kehilangan 1,3 juta pelanggan di AS dan Kanada yang merupakan wilayah terbesarnya, dan 770.000 lainnya di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika yang merupakan area terbesar kedua. Itu adalah penurunan kuartalan tertajam yang dilaporkan Netflix di kedua tempat sejak mulai memasok hasil individu dari pasar tersebut.

Akan tetapi, pertumbuhan di kawasan Asia-Pasifik mengimbangi penurunan tersebut. Netflix menambahkan 1,1 juta pelanggan di Asia Pasifik setelang memangkas harga langganan di India.

Hastings telah memposisikan Netflix sebagai alternatif bebas iklan untuk TV kabel, tetapi sekarang mengatakan iklan diperlukan untuk menarik orang-orang yang menganggap layanan ini terlalu mahal. Netflix telah menaikkan harga beberapa kali dan sekarang menjadi salah satu layanan streaming paling mahal.

Perusahaan akan memperkenalkan opsi yang didukung iklan terlebih dahulu di beberapa negara, dan baru saja menggaet Microsoft Corp. untuk menangani penjualan dan teknologi iklan.

“Periklanan akan dimulai dari yang kecil dan sangat mirip dengan iklan bisnis video lainnya. Tetapi Netflix percaya itu bisa menjadi substansial,” kata Chief Operating Officer Greg Peters.

Netflix juga telah mulai merilis serial baru dalam waktu yang bersamaan untuk membangun popularitasnya. Meskipun ini melanggar tradisinya, Netflix merilis drama “Stranger Things” dan serial terakhir “Ozark” dalam dua gelombang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper