Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan melaporkan bahwa pasokan cabai yang sebelumnya mengalami penurunan akibat cuaca dan penyakit tanaman, kini sudah mulai kembali normal.
Dalam laporan Perkembangan Harga, Inflasi, dan Stok Indikatif Barang Kebutuhan Pokok per 18 Juli 2022, pasokan cabai saat ini 3,05 persen di atas pasokan normal.
Normalnya per hari di 20 pasar induk pantauan Kemendag sebanyak 386 ton, sedangkan saat ini stok indikatif sebanyak 397,78 ton. Pasokan cabai yang telah kembali normal berdampak pada penurunan harga cabai dalam satu minggu terakhir.
Dalam Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional harga cabai rawit merah per 19 Juli 2022 pukul 12.58 WIB berada di angka Rp84.550 per kilogram. Bila membandingkan dengan harga di minggu lalu atau pada 12 Juli 2022, komoditas tersebut di harga Rp101.450/kg.
Hingga akhir Juni 2022, pasokan cabai yang terpantau di 20 pasar induk mengalami penurunan hingga 12,41 persen.
“Penurunan harga tersebut sejalan dengan adanya kenaikan pasokan cabai dan bawang merah di 20 pasar induk pantauan Kemendag dibandingkan akhir Juni,” ujar Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim, Senin (17/7/2022).
Sebelumnya, kenaikan harga cabai karena berkurangnya pasokan sebagai akibat curah hujan tinggi, serangan hama penyakit Antraknosa/Patek (Tuban, Blitar dan Kediri).
Adanya pengalihan fungsi lahan ke komoditas lain, perubahan pola/jadwal tanam, dan kenaikan harga Saprodi-pestisida di beberapa sentra produksi turut berpengaruh terhadap pasokan.
Akibat kondisi ini pun komoditas cabai rawit menyumbang 0,10 persen terhadap inflasi Juni 2022, sementara cabai merah menyumbang 0,24 persen.
Meski demikian, kini beberapa sentra produksi sudah mulai membaik dan diproyeksi akan panen raya di akhir Juli ini.
“Harga diprediksi akan berangsur turun seiring dengan panen di sentra produksi cabai Jawa Timur khususnya Kediri Raya (Kediri dan Blitar) yang akan memasuki masa panen raya pada akhir bulan Juli,” lanjutnya.