Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 3 Saham yang Dikoleksi Warren Buffet Saat Pasar Volatil

Pengalaman Warren Buffet dalam investasi membuat investor memperhatikan saham apa yang dia dan tim investasinya beli dan jual saat pasar sedang volatil.
Chairman dan CEO Berkshire Hathaway Inc. Warren Buffett ketika menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Berkshire Hathaway Inc. di Omaha, Nebraska, AS, Minggu (6/5/2019)./Bloomberg-Houston Cofield
Chairman dan CEO Berkshire Hathaway Inc. Warren Buffett ketika menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Berkshire Hathaway Inc. di Omaha, Nebraska, AS, Minggu (6/5/2019)./Bloomberg-Houston Cofield

Bisnis.com, JAKARTA – Nama Warren Buffett sudah malang melintang sebagai investor kawakan. Sejak mengambil kendali perusahaan investasi Berkshire Hathaway pada tahun 1965, Buffet telah membuat perusahaan menghaslkan hingga US$610 miliar bagi pemegang saham.

Melihat rekam jejak sang Oracle of Omaha ini, investor cenderung memperhatikan dengan cermat saham apa yang dia dan tim investasinya beli dan jual. Hal ini terutama saat volatilitas tengah tinggi, seperti yang telah terjadi sejak awal tahun.

Meskipun indeks S&P 500 mengalami kinerja semester I terburuk tahun sejak 1970, termasuk penurunan lebih dari 16 persen selama kuartal kedua, Warren Buffett masih sibuk mengoleksi saham.

Berikut ini tiga saham yang dikoleksi sang Oracle of Omaha ini saat pasar sedang volatil, seperti dilansir The Motley Fool.

 

Occidental Petroleum

Saham pertama yang masih dikoleksi oleh Buffet dan tim investasinya adalah perusahaan minyak dan gas alam terintegrasi Occidental Petroleum. Berdasarkan berbagai pengajuan di SEC, Berkshire Hathaway mengakuisisi sekitar 27 juta saham Occidental selama kuartal kedua. Pada bulan Juli, Buffett dan timnya menambak 12 juta saham Occidental.

Alasan yang paling mungkin bagi Warren Buffett untuk masuk ke Occidental Petroleum adalah jika dia yakin harga komoditas energi akan tetap tinggi di masa mendatang. Selama pandemiCovid-19, investasi energi domestik dan global dipangkas oleh perusahaan energi besar karena ketidakpastian ekonomi.

Dengan invasi Rusia ke Ukraina dan penghentian sewa pengeboran minyak dan gas baru oleh di tanah pemerintah AS, pasokan diperkirakan semakin ketat dalam beberapa tahun mendatang.

Meskipun ada kemungkinan harga minyak dan gas alam bisa turun, seperti jika resesi secara alami menurunkan permintaan, aset pengeboran hulu dengan margin yang lebih tinggi dari Occidental diposisikan dengan sempurna untuk mengambil keuntungan dari harga minyak dan gas yang tinggi secara historis.

Di sisi lain, kinerja Occidental cenderung underperformed dibanding kebanyakan saham minyak lainnya. Akuisisi Occidental tahun 2019 atas Anadarko menggelembungkan utangnya. Bahkan dengan harga minyak mntah yang melonjak dan dengan arus kas yang mencapai US$12,8 miliar dalam 12 bulan terakhir, Occidental membutuhkan disiplin fiskal yang ketat untuk memastikan fleksibilitas keuangannya terus meningkat.

Activision Blizzard & Hewlett-Packard

Activision Blizzard

Saham kedua yang dikoleksi Warren Buffett selama kuartal II/2022 di saat indeks Nasdaq jatuh adalah perusahaan game Activision Blizzard.

Akumulasi pembelian saham Acvitision Blizzard ini diketahui oleh komentar Warren Buffett sendiri dalam pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway pada akhir April.

Dilansir dari Bloomberg, Warren Buffett mengakumulasi saham Activision di tengah proses akuisisi perusahaan video game tersebut oleh Microsoft Corp. senilai US$69 miliar yang tengah berlangsung.

Buffett mengungkapkan hal ini di sela-sela pertemuan tahunan Berkshire Hathaway Inc di Omaha, Nebraska, pada April lalu. Pada akhir 2021, Berkshire memiliki sekitar 1,87 persen saham Activision, yang sebagian diakuisisi oleh salah satu deputi investasi Buffett, Todd Combs atau Ted Weschler.

Menurut Buffet, saham Berkshire di Activision mencapai 9,5 persen saat pertemuan berlangsung, naik dari 8,23 persen pada akhir Maret 2022.

Activision bukanlah jenis perusahaan yang biasanya diminati Warren Buffett. Activision telah menghadapi banyak tuntutan hukum terkait tuduhan diskriminasi dan pelecehan seksual di tempat kerja. Buffet, umumnya akan menghindari situasi seperti ini.

Alasan Buffet mengoleksi Activision tidak lain adalah karena spekulasi.Pada bulan Januari, Microsoft membuat penawaran US$68,7 miliar untuk mengakuisisi Activision seharga $95 per saham.

Forbes melaporkan, 9,5 persen saham yang dimiliki Berkshire bernilai US$5,6 miliar dengan harga rata-rata US$80 per saham. Nilai tersebut jauh di bawah tawaran yang diberikan Microsoft untuk akuisisi tersebut senilai US$95 per saham.

Hewlett Packard

Saham ketiga yang Warren Buffett dan timnya koleksi selama kuartal kedua saat Nasdaq jatuh adalah produsen komputer Hewlett-Packard (HP). Mirip dengan Occidental, pengajuan SEC oleh Berkshire Hathaway pada awal April menunjukkan bahwa Buffett dan timnya adalah pembeli yang agresif.

Warren Buffett bukan penggemar berat saham teknologi. Namun, valuasi saham dan pendapatan emiten cenderung menjadi fokus Bufet selama pasar bearish dan HP memenuhi kriteria ini.

Pada kuartal kedua fiskal HP, permintaan untuk sebagian besar jenis sistem pribadi meningkat. Secara khusus, pendapatan komersial melonjak 18 persen di antara sistem pribadi, dengan permintaan PC tetap kuat saat pandemi global berlanjut.

Meskipun pertumbuhan penjualan PC dan desktop melambat, arus kas operasional HP cenderung stabil. Itulah yang membuat price-to-earning ratio saham HP saat ini dan tahun depan menarik bagi Oracle of Omaha.

Selain itu, setelah memasuki dalam fase matang dari siklus pertumbuhannya, HP mengandalkan strategi pengembalian modal untuk memberi dividen kepada pemegang sahamnya. Pada kuartal terakhir, HP menggelontorkan US$1,3 miliar kepada pemegang sahamnya untuk buyback dan pembayaran dividen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper