Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 3 Saham yang Dikoleksi Warren Buffet Saat Pasar Volatil

Pengalaman Warren Buffet dalam investasi membuat investor memperhatikan saham apa yang dia dan tim investasinya beli dan jual saat pasar sedang volatil.
Chairman dan CEO Berkshire Hathaway Inc. Warren Buffett ketika menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Berkshire Hathaway Inc. di Omaha, Nebraska, AS, Minggu (6/5/2019)./Bloomberg-Houston Cofield
Chairman dan CEO Berkshire Hathaway Inc. Warren Buffett ketika menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Berkshire Hathaway Inc. di Omaha, Nebraska, AS, Minggu (6/5/2019)./Bloomberg-Houston Cofield

Activision Blizzard & Hewlett-Packard

Activision Blizzard

Saham kedua yang dikoleksi Warren Buffett selama kuartal II/2022 di saat indeks Nasdaq jatuh adalah perusahaan game Activision Blizzard.

Akumulasi pembelian saham Acvitision Blizzard ini diketahui oleh komentar Warren Buffett sendiri dalam pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway pada akhir April.

Dilansir dari Bloomberg, Warren Buffett mengakumulasi saham Activision di tengah proses akuisisi perusahaan video game tersebut oleh Microsoft Corp. senilai US$69 miliar yang tengah berlangsung.

Buffett mengungkapkan hal ini di sela-sela pertemuan tahunan Berkshire Hathaway Inc di Omaha, Nebraska, pada April lalu. Pada akhir 2021, Berkshire memiliki sekitar 1,87 persen saham Activision, yang sebagian diakuisisi oleh salah satu deputi investasi Buffett, Todd Combs atau Ted Weschler.

Menurut Buffet, saham Berkshire di Activision mencapai 9,5 persen saat pertemuan berlangsung, naik dari 8,23 persen pada akhir Maret 2022.

Activision bukanlah jenis perusahaan yang biasanya diminati Warren Buffett. Activision telah menghadapi banyak tuntutan hukum terkait tuduhan diskriminasi dan pelecehan seksual di tempat kerja. Buffet, umumnya akan menghindari situasi seperti ini.

Alasan Buffet mengoleksi Activision tidak lain adalah karena spekulasi.Pada bulan Januari, Microsoft membuat penawaran US$68,7 miliar untuk mengakuisisi Activision seharga $95 per saham.

Forbes melaporkan, 9,5 persen saham yang dimiliki Berkshire bernilai US$5,6 miliar dengan harga rata-rata US$80 per saham. Nilai tersebut jauh di bawah tawaran yang diberikan Microsoft untuk akuisisi tersebut senilai US$95 per saham.

Hewlett Packard

Saham ketiga yang Warren Buffett dan timnya koleksi selama kuartal kedua saat Nasdaq jatuh adalah produsen komputer Hewlett-Packard (HP). Mirip dengan Occidental, pengajuan SEC oleh Berkshire Hathaway pada awal April menunjukkan bahwa Buffett dan timnya adalah pembeli yang agresif.

Warren Buffett bukan penggemar berat saham teknologi. Namun, valuasi saham dan pendapatan emiten cenderung menjadi fokus Bufet selama pasar bearish dan HP memenuhi kriteria ini.

Pada kuartal kedua fiskal HP, permintaan untuk sebagian besar jenis sistem pribadi meningkat. Secara khusus, pendapatan komersial melonjak 18 persen di antara sistem pribadi, dengan permintaan PC tetap kuat saat pandemi global berlanjut.

Meskipun pertumbuhan penjualan PC dan desktop melambat, arus kas operasional HP cenderung stabil. Itulah yang membuat price-to-earning ratio saham HP saat ini dan tahun depan menarik bagi Oracle of Omaha.

Selain itu, setelah memasuki dalam fase matang dari siklus pertumbuhannya, HP mengandalkan strategi pengembalian modal untuk memberi dividen kepada pemegang sahamnya. Pada kuartal terakhir, HP menggelontorkan US$1,3 miliar kepada pemegang sahamnya untuk buyback dan pembayaran dividen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper