Bisnis.com, JAKARTA - Grab Vietnam menaikkan tarif untuk layanan pemesanan kendaraan (ride-hailing) ketika cuaca atau suhu udara mencapai 35° Celsius. Lalu, bagaimana kebijakan Grab Indonesia?
Adapun, pengenaan biaya tambahan bertujuan agar para mitra pengemudi di sana mendapatkan kompensasi seimbang ketika kondisi suhu panas melanda negara tersebut.
Head Corporate and Policy Communications Grab Indonesia Dewi Nuraini menjelaskan bahwa kebijakan yang diterapkan di Vietnam disesuaikan dengan keadaan di negara tersebut. Setiap negara akan menyesuaikan kebijakannya dengan kondisi masing-masing negara.
Dewi mengatakan bahwa kendati kebijakan penambahan biaya akibat suhu panas (heatwave surcharge) diterapkan di Vietnam, tidak berarti akan diterapkan di Indonesia.
"Kebijakan yang diberlakukan oleh Grab di negara-negara lain tidak berdampak pada kebijakan yang diberlakukan oleh Grab Indonesia, termasuk untuk kebijakan tarif heatwave yang diimplementasikan di Vietnam," terang Dewi melalui keterangan resmi, Jumat (15/7/2022).
Adapun, perwakilan Grab Vietnam mengatakan bahwa kebijakan heatwave surcharge dari perusahaan aplikasi tersebut diterapkan agar para mitra pengemudi mendapatkan kompensasi yang adil untuk upaya mereka dalam memenuhi pesanan (order) pengantaran penumpang atau pengiriman.
Baca Juga
"Dengan temperatur yang meningkat di Vietnam, kami telah mengenalkan heatwave surcharge guna mendukung mitra kami sejalan dengan upaya mereka memenuhi kebutuhan pelanggan saat kondisi suhu udara yang saat panas," demikian dikutip dari Tech In Asia, Jumat (8/7/2022).
Di Hanoi atau Ho Chi Minh City, biaya surcharge sebesar 5.000 Vietnam dong (atau US$0,21) untuk GrabBike, GrabFood, dan GrabMart. Sementara itu, layanan GrabExpress dikenakan biaya surcharge 3.000 Vietnam dong atau US$0,13.
Saat ini di Indonesia, Grab juga menyediakan layanan-layanan tersebut. Contohnya untuk layanan GrabBike di Jakarta, tarif untuk sekitar 2 kilometer (km) pertama yakni Rp14.000.