Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut: Subsidi BBM Tiap Mobil Rp19,2 Juta per Tahun, Motor Rp3,7 Juta

Menteri Luhut membeberkan nilai subsidi BBM dari pemerintah untuk setiap mobil dan motor per tahun.
Petugas melakukan pengisian bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas melakukan pengisian bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menuturkan pemerintah memberikan subsidi BBM untuk setiap mobil sebesar Rp19,2 juta per tahun, sedangkan setiap motor sebanyak Rp3,7 juta per tahun.

Luhut menuturkan subsidi pemerintah untuk kendaraan mobil dan motor tinggi, dan berpotensi meningkat dengan kondisi harga BBM yang tinggi.

"Saat ini subsidi BBM untuk setiap mobil penumpang sebesar Rp19,2 juta per mobil setiap tahunnya. Sementara itu, subsidi yang dikeluarkan untuk sepeda motor yakni Rp3,7 juta per tahun untuk setiap unit yang ada di Tanah Air," katanya, saat peresmian tampilan baru Grab Electric di Gedung Kemenko Marves, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Dia menuturkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta untuk melakukan reduksi penggunaan BBM subsidi dan dialihkan ke kendaraan listrik.

Adapun, saat ini pemerintah tengah berupaya mendorong Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi agar lebih tepat sasaran, khususnya penugasan jenis solar subsidi dan pertalite. Pemerintah tengah menggodok revisi Peraturan Presiden (Perpres) No.191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Saat ini untuk solar subsidi berdasarkan volume untuk transportasi darat, kendaraan pribadi plat hitam 60 liter per hari. Kemudian, untuk angkutan umum orang/barang roda 4 sebanyak 80 liter per hari, sedangkan angkutan umum/orang roda 6 sebanyak 200 liter per hari.

Di sisi lain, upaya alternatif juga didorong dengan mengalihkan kendaraan dengan BBM ke kendaraan bertenaga listrik. Luhut dan beberapa kementerian tengah mengkaji proyek penyediaan maupun konversi kendaraan bertenaga listrik.

Salah satu lokasi penggunaan kendaraan-kendaraan tersebut yakni di sejumlah destinasi wisata seperti Bali dan Borobudur.

"Kami mungkin ingin mengusulkan pembuatan sejumlah pilot project kendaraan EV (electric vehicle) atau kendaraan listrik, dan itu bisa dikonversi dengam baterai listrik buatan dalam negeri. Dalam 2,5 tahun apabila bisa kita buat, itu bagus," katanya, pada kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper