Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Sebut Iklim Global Bisa Kikis Basis Pajak

Wrosi basis pajak menjadi salah satu pembahasan utama dalam forum G20, yakni melalui topik base erosion and profit shifting.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) usai pertemuan Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) G20 Indonesia di Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (21/6/2022). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) usai pertemuan Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) G20 Indonesia di Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (21/6/2022). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menyatakan bahwa erosi basis pajak menjadi salah satu tantangan utama dalam menjaga dan menarik dana ke dalam negeri. Kompetisi global dalam mematok tarif pajak rendah berpotensi menambah penempatan dana di negara-negara suaka pajak atau tax haven.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa erosi basis pajak menjadi salah satu pembahasan utama dalam forum G20, yakni melalui topik base erosion and profit shifting. Erosi itu menjadi keresahan internasional sehingga pembahasanya mengemuka di G20.

Sri Mulyani menyebut bahwa erosi terjadi karena banyak negara yang berlomba menetapkan tarif pajak rendah agar banyak dana masuk. Imbasnya, wajib pajak di berbagai negara—termasuk di Indonesia—melirik negara terkait karena tarif pajaknya yang menarik, sehingga basis pajak di negara asalnya semakin terkikis.

"Bagaimana melindungi basis pajak kita supaya mereka tidak tererosi, tergerogoti, dengan cara mereka meletakkan di yang pajaknya lebih rendah, yang kemudian dia melakukan berbagai tax planning, untuk mengerosi basis pajak kita," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers mengenai hasil kinerja PPS, Jumat (2/7/2022).

Erosi itu tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju, karena pemilik dana selalu berkecenderungan mencari tempat investasi yang menarik. Pertimbangan mereka bisa dari keamanan penyimpanan dana, imbal hasil yang menarik, atau bahkan tarif pajak yang sangat rendah.

Sri Mulyani menilai bahwa Indonesia sebagai negara berdaulat harus melindungi basis perpajakannya dengan menciptakan suasana investasi dan ekonomi yang kondusif. Pelaksanaan program pengungkapan sukarela (PPS) pun menurutnya merupakan bagian dari langkah penguatan basis pajak itu.

Seluruh negara tentu akan berupaya memperkuat basis pajaknya masing-masing, baik untuk meminimalisir penempatan dana di tax haven, atau mungkin di negara lain karena berbagai pertimbangan. Oleh karena itu, Sri Mulyani menyebut bahwa terjadi persaingan secara global untuk menjaga basis pajak masing-masing dari erosi.

"Indonesia harus siap menghadapi kompetisi pajak global ini," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper