Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia atau World Bank telah menyetujui pendanaan sebesar US$750 juta atau Rp1,11 triliun untuk meningkatkan pendapatan pajak, memperkuat sistem perpajakan menjadi lebih merata, serta memperkuat kelembagaan dalam melakukan perencanaan dan belanja pembangunan yang lebih efisien.
Dukungan dana tersebut telah mendapatkan persetujuan Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia sejak Jumat lalu (17/6/2022).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pemerintah Indonesia sejak 2019 telah berfokus pada reformasi pajak dan belanja publik.
"Adanya dukungan dari Bank Dunia, akan membantu memperkuat kesinambungan fiskal pemerintah Indonesia, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang luas pasca pandemi, dan membantu mengurangi kemiskinan," kata Sri Mulyani mengutip siaran pers, Sabtu (25/6/2022).
Setidaknya, dukungan Bank Dunia dalam Indonesia Fiscal Reform Development Policy Loan akan mendukung Indonesia mengatasi tantangan utama penerimaan dan belanja negara melalui dua pilar.
Pilar pertama, bertujuan untuk meningkatkan penerimaan melalui peningkatan tarif pajak pertambahan nilai (PPN), terutama individu dengan penghasilan tinggi dan dengan merasionalkan pembebasan pajak. Pilar ini juga akan memperkenalkan pajak karbon.
"Pilar ini juga akan memperkenalkan pajak karbon yang akan mendukung ekonomi rendah karbon dengan mengenakan pajak emisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara," jelas Sri Mulyani.
Kemudian pilar kedua, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas belanja negara dengan memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam hal sistem transfer fiskal, memperkuat hubungan antara perencanaan dan penganggaran, dan bagaimana anggaran dilaksanakan.
Sri Mulyani mengatakan, upaya ini akan membantu meningkatkan pendanaan untuk daerah yang lebih padat penduduknya, meningkatkan hasil belanja pembangunan, dan lebih selaras dengan prioritas pembangunan nasional.
Sebagaimana diketahui, pandemi telah mempersempit ruang fiskal untuk belanja pembangunan Indonesia lantaran pendapatan negara yang rendah.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen mengatakan, reformasi fiskal ini akan mendukung pemulihan pasca pandemi dengan menciptakan pemasukan yang lebih banyak dan mendukung perbaikan mutu belanja.
"Pembiayaan baru ini akan mendukung berbagai reformasi signifikan yang telah dilakukan Indonesia untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan hasil pembangunan, serta membantu transisi Indonesia menuju energi rendah karbon dan berkelanjutan," katanya.
Bank Dunia Kucurkan Pinjaman Rp1,11 Triliun untuk Indonesia
Dana tersebut diberikan guna meningkatkan pendapatan pajak, memperkuat sistem perpajakan menjadi lebih merata, serta memperkuat kelembagaan dalam melakukan perencanaan dan belanja pembangunan yang lebih efisien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Hadijah Alaydrus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Angin Segar Terbaru dari China untuk Adaro Minerals (ADMR)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
Ekonomi China Lesu, Ekspor Nonmigas RI Tetap Tumbuh September 2024
19 menit yang lalu
AS hingga India jadi Penyumbang Surplus Terbesar RI per September 2024
20 menit yang lalu
ESDM Ungkap Komitmen Investasi Dua WK Migas Rp246,83 Miliar
20 menit yang lalu