Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Wabah Covid-19 di China Merembet ke Shenzhen dan Makau

Wabah Covid-19 di China mulai menyentuh kota-kota penting, seperti Shenzhen dan Makau.
Nindya Aldila
Nindya Aldila - Bisnis.com 21 Juni 2022  |  08:37 WIB
Wabah Covid-19 di China Merembet ke Shenzhen dan Makau
Suasana malam di Kota Makau - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Wabah Covid-19 di China mulai bergeser ke wilayah pantai selatan, dengan gejolak di pusat teknologi Shenzhen memicu penguncian massal.

Sementara itu, daerah perjudian Makau – satu jam perjalanan jauhnya dari Shenzhen – berlomba untuk menghentikan wabah pertamanya dalam delapan bulan terakhir.

Kasus-kasus baru datang ketika wabah di dua kota terpenting China, Beijing dan Shanghai tampaknya mereda setelah berbulan-bulan pembatasan ketat dan pengujian berulang.

Shanghai melaporkan sembilan kasus lokal pada Selasa (21/6/2022), sementara Beijing melaporkan lima kasus. Secara nasional, China melihat jumlah infeksi baru terendah sejak awal Februari.

Namun cluster baru terus muncul, mendorong tindakan keras dari pejabat lokal yang takut akan wabah yang meningkat.

Shenzhen, rumah bagi produsen iPhone Hon Hai Precision Industry Co., mulai memerintahkan isolasi untuk beberapa kompleks perumahan di distrik Futian dan Luohu yang berbatasan dengan Hong Kong setelah masing-masing melaporkan infeksi tanpa gejala. Kota ini mencatat dua kasus lokal pada hari Selasa (21/6/2022).

Pusat permainan Makau menutup sekolah dan bisnis setelah pemerintah menemukan 36 infeksi pada Senin sore (20/6/2022), meskipun kasino tetap buka. Takut akan penularan, wilayah Zhuhai ikut mengunci area penyeberangan perbatasannya dengan Makau.

Pergeseran fokus kekhawatiran Covid-19 di China menggarisbawahi pekerjaan yang tak kunjung usai untuk membasmi patogen yang sangat menular sehingga seluruh dunia telah menyesuaikan diri untuk hidup dengannya.

Setelah wabah merusak merusak musim semi, terutama di Shanghai, China menghadapi tekanan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi menjelang kongres partai pada akhir tahun ini di mana Presiden Xi Jinping diperkirakan akan meraih masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai pemimpin China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

china Makau Covid-19

Sumber : Bloomberg

Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top