Bisnis.com, JAKARTA- Induk usaha PT Trakindo Utama, PT ABM Investama Tbk. (ABMM) memproyeksikan kenaikan kapasitas penyediaan alat berat perusahaan menyusul peningkatan permintaan akibat sentimen Batu bara.
Direktur ABM Investama Adrian Erlangga memperkirakan pengadaan alat berat perusahaan tahun ini akan meningkat 20 persen dari kapasitas normal tahunan sebanyak 650 unit.
"Pengadaan alat berat meningkat sekitar 20 persen," kata Adrian ketika dihubungi Bisnis, baru-baru ini.
Dengan kata lain, perusahaan menaikkan kapasitas produksinya menjadi 780 unit tahun ini.
Terkait dengan hal itu, sambungnya, ABMM menyiapkan sejumlah opsi sebagai strategi mengamankan ketersediaan alat berat.
Perusahaan, jelas Adrian, mengambil dua opsi untuk mengantisipasi situasi tersebut, antara lain pembelian dan rental unit.
Baca Juga
"Kami membuka semua opsi seperti pembelian, rental dan semua opsi yang tersedia untuk memeroleh alat berat. Termasuk, rental dari luar negeri sudah kami coba," kata Adrian kepada Bisnis, Senin (20/6/2022).
Dia menuturkan, peningkatan permintaan alat berat akibat lonjakan demand batu bara yang sudah berlangsung sejak kuartal I/2022 membuat upaya operasional dan penyediaan unit menjadi tidak mudah.
Selain itu, sambungnya, perusahaan juga melakukan peningkatan intensitas pelatihan operator untuk mempersiapkan kemampuan tenaga kerja.
"Namun, situasi ini bukan hanya dihadapi Indonesia, tapi seluruh negara eksportir batu bara. Jadi, kebutuhan alat berat di dunia meningkat pesat," jelasnya.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, persediaan bersih alat berat ABMM untuk keperluan batu bara pada 2021 tercatat senilai US$10,66 juta. Naik sekitar 6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan total US$10,01 juta.