Bisnis.com, JAKARTA- PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengungkap bahwa tarif angkutan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek direncanakan bisa ikut diintegrasikan dengan transportasi JakLingko yakni LRT Jakarta, MRT, dan Transjakarta.
Kepala Divisi (Kadiv) LRT Jabodebek PT KAI Mochamad Purnomosidi mengatakan saat ini rencana integrasi tarif masih dalam tahap pembahasan. Adapun, moda transportasi baru itu ditargetkan soft launching pada 17 Agustus 2022 dan beroperasi secara komersial paling cepat akhir 2022.
"Ada rencana [integrais tarif dengan JakLingko]. Kami masih melakukan pembahasan beberapa kali sudah ketemu dengan JakLingko, tapi belum ketemu kesepakatannya," kata Purnomosidi kepada Bisnis, Selasa (14/6/2022).
Untuk diketahui, DPRD DKI Jakarta telah memberi lampu hijau kepada usulan integrasi tarif antara transportasi JakLingko. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menunggu usulan tersebut untuk dibawa ke Sidang Paripurna sebelum dituangkan dalam Keputusan Gubernur.
Tarif integrasi yang diusulkan bagi LRT Jakarta, MRT, dan Transjakarta yakni maksimal sebesar Rp10.000. Namun, Purnomosidi mengatakan pihaknya mengusulkan apabila tarif LRT Jabodebek akan diintegrasikan dengan transportasi JakLingko, maka tarif bisa lebih tinggi dari yang diusulkan oleh pemprov DKI.
"Kita minta harga di atas Rp10.000," ujar Purnomosidi.
Baca Juga
Terkait dengan tarif LRT Jabodebek, Purnomosidi mengatakan saat ini pemerintah, dalma hal in Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, belum memutuskal soal besaran tarif bagi pengguna jasa LRT Jabodebek.
Saat ini, progres proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek sudah mencapai sekitar 91 persen jelang soft launching pada Agustus 2022.
"Untuk progres mendekati 91 persen," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Urban Transport/LRT Jabodebek Ferdian Suryo Adhi, Senin (13/6/2022).
Ferdian menjelaskan bahwa pihak operator dan kontraktor tengah menyelesaikan pengujian integrasi seluruh sistem, aksesibilitas stasiun, serta penyelesaian depo kereta LRT.
Sementara itu, moda LRT Jabodebek juga direncanakan bisa terintegrasi dengan beberapa moda transportasi jalan lainnya. Untuk di DKI Jakarta, LRT Jabodebek ditargetkan bisa terintegrasi dengan Transjakarta dan angkutan Jak Lingko.
Ferdian menyebut Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengajukan sejumlah re-routing beberapa trayek angkutan umum agar bisa mempermudah integrasi dengan LRT Jabodebek.
"Sementara waktu yang sudah berjalan yaitu integrasi dengan Trans Jakarta dan angkutan Jak Lingko (untuk area stasiun di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) serta integrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim," terang dia.