Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) akhirnya mengakhiri kebijakan super longgarnya dengan keputusan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin pada Juli 2022 dan beberapa kenaikan selanjutnya.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (9/6/2022), pengumuman kenaikan bunga pinjaman oleh Presiden ECB Christine Lagarde ini adalah yang pertama kali dalam 10 tahun terakhir setelah inflasi yang sudah di atas target 2 persen.
Rencana ECB akan lebih agresif daripada yang diprediksi oleh para ekonom. ECB juga telah merencanakan penghentian pembelian aset pada 1 Juli.
"Jika proyeksi inflasi dalam jangka menengah tetap bertahan atau memburuk, kenaikan yang lebih besar akan dilakukan pada pertemuan September," kata ECB dalam sebuah pernyataan.
Di samping itu, Dewan Gubernur ECB sepakat bahwa kenaikan suku bunga acuan secara bertahap akan tetap dilakukan.
Dengan keputusan tersebut, bunga deposito paling tidak akan terkerek menjadi nol persen pada kuartal III/2022, naik dari -0,5 persen saat ini.
Baca Juga
"Kami sedang dalam perjalanan. Ini adalah langkah penting dalam perjalanan tersebut," kata Lagarde dalam konferensi pers di Amsterdam.
Kenaikan suku bunga acuan diikuti dengan nilai tukar euro yang terangkat 0,5 persen menjadi US$1,0767, tertinggi sejak 31 Mei. Para trader menambah pertaruhan mereka dengan prediksi kenaikan 150 basis poin pada Desember.