Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi menyampaikan Presidensi G20 Indonesia menjadi kesempatan untuk menarik investasi dengan negara tertentu. Tak hanya itu, G20 juga membantu membangun hubungan Indonesia dan negara lain menjadi lebih baik.
Edi mengatakan, sejauh ini sudah banyak negara yang memberikan sinyal positif untuk berinvestasi di Indonesia.
Misalnya, kata Edi, Perdana Menteri Australia yang datang ke Indonesia untuk melakukan kerja sama di bidang transisi energi pada hari ini, Senin (6/6/2022). Kemudian, Presiden Jerman yang rencananya akan datang ke Indonesia untuk membahas energi hijau.
"Sejauh ini banyak yg memberikan sinyal positif walaupun ada yang masih terhambat hal yang sangat klasik, masalah policy dan lainnya. Itu antara mereka punya preferensi tapi masih masalah dengan policy kita. Itu butuh waktu," kata Edi dalam Media Briefing Presidensi G20 bersama Co-Sherpa G20 Indonesia, Senin (6/6/2022).
Di lain sisi, Edi berharap, manfaat G20 tak hanya untuk domestik saja, melainkan untuk semua.
Oleh karena itu, Indonesia mengundang kelompok negara kepulauan kecil, seperti Afrika dan lainnya dengan harapan G20 dapat memberikan manfaat secara multilateral.
Baca Juga
G20 juga memberikan manfaat secara bilateral. Ini, kata dia, melibatkan kantor perwakilan di luar negeri guna melihat berbagai macam potensi yang bisa diajak bekerja sama secara bilateral. Nantinya, potensi-potensi tersebut akan dilihat dan dikurasi.
"Momen seperti ini kita manfaatkan, bagaimana membuat hubungan kita menjadi lebih baik. Itu yang penting, bagaimana kita kompak menyuarakan dari sisi manfaat," ujarnya.
