Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina International Shipping (PIS) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Badak Natural Gas Liquefaction (PT Badak NGL) untuk pengembangan bisnis gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG).
Potensi bisnis LNG di Tanah Air di dalam negeri terus berkembang, mulai dari penyaluran untuk kebutuhan pembangkit listrik, kebutuhan LNG di kilang-kilang dalam negeri, kebutuhan industri, hingga smelter.
Adapun, kesepakatan kerja sama PIS dan Badak NGL sudah ditandatangani oleh Direktur Perencanaan Bisnis PIS Wisnu Medan Santoso dan Presiden Direktur dan CEO PT Badak NGL Gema Iriandus Pahlawan, pada Selasa, 24 Mei 2022.
“Sebagai bentuk komitmen untuk terus ekspansi kompetensi bisnis, PIS perlu ekspansi di penguasaan teknologi terminal LNG dengan cara menggandeng perusahaan sesama Pertamina Group yang berkompeten dalam bisnis LNG, PT Badak NGL,” kata Pjs Corporate Secretary PIS Roberth MV Dumatubun melalui siaran pers, Sabtu (28/5/2022).
Selain mendorong sinergi di Pertamina Group, kerja sama pengembangan pada bisnis LNG dan Green Terminal ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina untuk menerapkan Environment, Sustainability, & Governance (ESG) dalam rangka menjaga keberlanjutan bisnis di masa depan.
"Hal ini juga selaras dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi compatibility antara terminal dan kapal,” kata Roberth.
Baca Juga
Penandatanganan MoU ini terdiri dari, namun tidak terbatas pada:
1. Ship-shore Compatibility Study (SSCS) terkait penyaluran LNG yang diproyeksikan akan mengangkut kargo LNG dari Terminal Bontang
2. Engineering Design (FEED), EPCC, Operasional, dan Maintenance Terminal/STS LNG atau LPG
3. Pengembangan Green Terminal untuk terminal milik SH IML
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina International Shipping mematok target pendapatan hingga US$4 miliar pada 2027. Target agresif itu ditetapkan setelah proses transformasi Subholding Integrated Marine Logistics berhasil diselesaikan.
Direktur Pengembangan Bisnis Pertamina International Shipping (PIS) Wisnu Medan Santoso mengatakan bahwa pihaknya melakukan sejumlah perbaikan di berbagai lini untuk bisa mencapai target yang telah ditetapkan.
Dia menjelaskan, PIS melakukan efisiensi kegiatan operasional biaya perkapalan dan pelayaran, peningkatan kinerja untuk meminimalisir transport losses, perluasan pasar melalui sinergi antar anak usaha Pertamina maupun melalui kemitraan strategis, serta mengerjakan kegiatan investasi baik organik maupun anorganik.
“Keberhasilan restrukturisasi PIS menjadi Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina menjadi key driver menuju perusahaan marine logistics terintegrasi kelas dunia. Oleh karena itu, perlu dukungan penuh dari seluruh pekerja PIS untuk mewujudkan aspirasi pendapatan sebesar US$4 miliar di 2027,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Rabu (27/10/2021).