Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menyimak Transformasi BUMN Ala Hermawan Kartajay

Hermawan Kertajaya, yang merupakan Pakar Marketing melakukan bedah kasus BUMN dengan menggunakan model swoosh. Melalui model tersebut, Hermawan menggambarkan panduan roadmap dalam satu gambar, dengan mengadaptasi cara Presiden Franklin Delano Roosevelt memimpin Amerika Serikat keluar dari Great Depression pada 1930-an, yaitu Relief-Recovery-Reform dan ditambahkan dengan Rise untuk mencapai Sustainable Development Goals 2030.
Chairman MarkPlus Inc Hermawan Kertajaya (pojok kanan) menyampaikan presentasinya mengenai Ayo Bangun Desa di ajang The 5th Annual Jakarta Marketing Week 2017, di Jakarta, Selasa (9/5)./JIBI-Dedi Gunawan
Chairman MarkPlus Inc Hermawan Kertajaya (pojok kanan) menyampaikan presentasinya mengenai Ayo Bangun Desa di ajang The 5th Annual Jakarta Marketing Week 2017, di Jakarta, Selasa (9/5)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Hermawan Kertajaya yang merupakan pendiri BUMN Marketeers Club pada 2012 mengajak BUMN di Indonesia mengadopsi ilmu pemasaran untuk perbaikan persepsi dan kinerja.

Langkah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan "BUMN Marketeers Award" yang kini berubah menjadi "BUMN Entrepreneurial Marketing Award" dan sejak tahun 2012 memang didukung IMA dan Jakarta CMO Club. Melalui ajang tersebut, Hermawan punya kesempatan untuk mengamati proses transformasi BUMN, termasuk selama pandemi Covid-19 di 2020 dan 2021.

Inilah yang kemudian melatarbelakangi pembuatan “BUMN 2030: Ten Great Cases”. White paper yang inilah yang hari ini secara garis besar dipaparkan Hermawan dalam Studium Generale di Unpad dalam rangka Rakernas Indonesia Marketing Association (IMA), Jumat (27/5/2022).

Hermawan melakukan bedah kasus BUMN dengan menggunakan model swoosh. Melalui model tersebut, Hermawan menggambarkan panduan roadmap dalam satu gambar, dengan mengadaptasi cara Presiden Franklin Delano Roosevelt memimpin Amerika Serikat keluar dari Great Depression pada 1930-an, yaitu Relief-Recovery-Reform dan ditambahkan dengan Rise untuk mencapai Sustainable Development Goals 2030.

Selain model swoosh Hermawan juga menyinggung berbagai kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh 10 BUMN yang masuk white paper tersebut.

“Misalnya Telkom yang dulunya hanya punya Telkomsel sebagai jagoan, kini punya jagoan baru Indihome yang semakin populer di masa pandemi. Biofarma menjadi perusahaan kesehatan terpadu yang punya peranan sentral dalam pemulihan kesehatan di masa pandemi, termasuk vaksinasi besar-besaran di negara kepulauan terbesar di dunia,” ungkap Hermawan.

Pegadaian melakukan digitalisasi produk agar bisnisnya tetap relevan di masa depan. BNI yang punya cabang di sejumlah pusat keuangan global, sedang bertransformasi menjadi bank internasional yang akan menghubungkan pelaku usaha Indonesia dengan dunia. Pupuk Indonesia mendukung transformasi industri pertanian Indonesia melalui solusi terintegrasi dari Pupuk Indonesia.

Selain itu, PLN melakukan transformasi untuk menyambut era mobil listrik dan tuntutan pemakaian energi terbarukan besar-besaran. Pertamina yang di 2016 pernah menjadi salah satu perusahaan minyak dengan kinerja keuangan bagus di dunia, kini bertransformasi menjadi perusahaan energi ramah lingkungan.

Kereta Commuter Indonesia yang merupakan anak perusahaan KAI bertransformasi menjadikan transportasi publik sebagai gaya hidup urban. Sarinah yang dulunya dikenal sebagai toko serba ada yang iconic kini bertransformasi menjadi bagian penting ekosistem UMKM go global.

BRI yang akan menjadi perusahaan dengan laba terbesar sepanjang sejarah Indonesia di tahun 2022, baik sebagai bank atau apalagi sebagai grup keuangan ultra mikro, bertransformasi menjadi pemain digital keuangan ultra mikro terbesar di dunia.

“Meski tidak semua 10 BUMN punya kinerja keuangan yang hebat, tapi secara umum mereka on the right track untuk mencapai target 2030,” lanjut Hermawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper