Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak goreng di pasaran perlahan mulai turun sedikit demi sedikit setelah adanya pencabutan larangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya serta adanya bantuan subsidi.
Terpantau harga minyak goreng di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dalam satu minggu terakhir mulai turun namun tidak drastis.
Hari ini, Jumat, 27 Mei 2022 tercatat harga rata-rata nasional minyak goreng curah yakni Rp18.650 per liter. Harga tersebut terpantau mulai turun bila dibandingkan dengan sebelum Jokowi memerintahkan untuk pencabutan larangan ekspor.
Pada 18 Mei 2022 tercatat harga minyak goreng berada di Rp18.950 per liter. Dalam kurun waktu satu minggu harga sudah turun Rp300 per liter. Memang tidak signifikan, namun harga ini sudah cukup turun semenjak Lebaran 2022 yang kala itu mencapai lebih dari Rp20.000 per liter.
Sementara di pasar wilayah DKI Jakarta terpantau harga minyak rata-rata Rp18.097 per liter. Salah satunya di Pasar Senen di mana pedagang menjual minyak goreng curah sebesar Rp18.000 per liter.
Berbeda dengan migor curah yang mulai turun, harga minyak goreng kemasan masih betah bertengger di harga Rp26.600 per liter.
Baca Juga
Upaya pemerintah untuk menstabilkan harga minyak goreng dan daya beli masyarakat pun dilakukan dengan bantuan langsung tunai serta subsidi. Migor Rakyat pun hadir dengan harga sesuai HET, yakni Rp14.000 per liter.
Meski demikian, pemerintah telah berencana untuk mencabut subsidi minyak goreng pada 31 Mei 2022, padahal harga belum turun ke level normal sesuai HET.
Sementara itu, Presiden Jokowi meyakini bahwa harga minyak goreng untuk kemasan curah akan turun hingga Rp14.000 per liter dalam kurun waktu paling cepat satu minggu ke depan dan paling lama akan turun di harga tersebut dalam kurun dua pekan ke depan.
“Ini kuncinya sudah ketemu, dalam seminggu, dua minggu, insyaallah yang namanya minyak goreng curah akan berada di harga Rp14.000 [per liter],” ujarnya Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Rabu (25/5/2022).