Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ExxonMobil Cepu Produksi 540 Juta Barel Minyak, RI Kecipratan Rp310 Triliun!

SKK Migas menyebut ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) telah memberi kontribusi untuk RI sebesar Rp310 triliun usai memproduksi 540 juta barel minyak.
Pandangan fasilitas Central Processing Facility Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) Lapangan Banyu Urip (2016). Bloomberg / Dimas Ardian
Pandangan fasilitas Central Processing Facility Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) Lapangan Banyu Urip (2016). Bloomberg / Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — SKK Migas menyebut Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) telah berkontribusi pada pendapatan negara hingga Rp310 triliun usai memproduksi 540 juta barel minyak.

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) berhasil melakukan produksi siap jual atau lifting ke-800 dari wilayah kerja (WK) Cepu pada Selasa (24/5/2022). Sebanyak 630.000 barel minyak kargo milik pemerintah dan Pertamina bakal dikirim melalui floating storage and offloading (FSO) Gagak Rimang ke kapal Pertamina.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan lifting ke-800 itu menandai total akumulasi produksi lebih dari 540 juta barel minyak yang sempat ditargetkan EMCL. Torehan itu melebihi rencana pengembangan awal WK Cepu dengan cadangan minyak yang diperkirakan hanya 450 juta barel.

“Kami menyampaikan apresiasi dan selamat atas keberhasilan EMCL atas kontribusinya terhadap kesuksesan operasi WK Cepu yang aman, andal dan efisien, serta membantu menjaga ketahanan energi Indonesia dengan memberi kontribusi sekitar 30 persen produksi minyak nasional,” kata Dwi melalui siaran pers, Selasa (24/5/2022).

Dwi menambahkan operasi WK Cepu telah berkontribusi terhadap pendapatan negara setara 5,5 kali lipat investasi awal. Adapun investasi awal yang digelontorkan EMCL pada WK Cepu berada di posisi sekitar Rp57 triliun atau setara dengan US$4 miliar.

“Jika dihitung sejak WK Cepu berproduksi, dengan total investasi sekitar Rp57 triliun atau US$4 miliar, WK Cepu telah menghasilkan 540 juta barel minyak dan memberikan lebih dari Rp310 triliun atau US$21,6 miliar bagi pendapatan negara berupa bagi hasil pemerintah dan pembayaran pajak,” kata Dwi.

Adapun, kargo khusus itu akan dibawa ke STS Tuban dan dikirim ke Kilang Pertamina untuk mendukung kebutuhan energi dalam negeri. Minyak dalam lifting tersebut diproduksi dari WK Cepu di Bojonegoro dan diproses di Fasilitas Pemrosesan Pusat Banyu Urip. Minyak kemudian dialirkan melalui pipa sepanjang 95 kilometer ke Kecamatan Palang di Kabupaten Tuban, lalu ke FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban, Jawa Timur.

Dia menerangkan dengan perkiraan potensi cadangan minyak Banyu Urip yang telah berlipat ganda dan dilakukannya Program Pemboran Banyu Urip Infill Clastic, Indonesia bakal menerima tambahan pendapatan sekitar 12 kali lipat dari jumlah investasinya selama siklus proyek WK Cepu. SKK Migas mendukung sepenuhnya target menuju produksi 1 miliar barel yang dicanangkan oleh EMCL yang terefleksi pada tema kegiatan hari ini.

“Kami berharap EMCL dapat memaksimalkan potensi yang dihasilkan WK Cepu, sehingga dapat memberikan penerimaan negara yang optimal serta mampu menumbuhkan efek berganda bagi perekonomian lokal. Saat ini WK Cepu menjadi penghasil minyak terbesar di Indonesia dan akan tetap menjadi penopang hulu migas untuk mencapai target nasional sebesar 1 juta BOPD (barel minyak per hari) dan 12 BSCFD (milyar standar kaki kubik per hari) gas, atau setara 3,2 juta barel setara minyak per hari pada 2030,” tuturnya.

Sementara President ExxonMobil Indonesia Irtiza Sayyed mengatakan EMCL dengan kerjasama yang baik bersama pemerintah telah mampu menghasilkan produksi kumulatif minyak Blok Cepu lebih dari 540 juta barel pada pertengahan Mei 2022 dengan kegiatan operasi produksi yang aman, andal, dan efisien.

“Dapat kami sampaikan juga bahwa lifting ke-800 ini adalah sebuah bukti keselamatan kelas dunia dari operasi WK Cepu dengan tanpa catatan kecelakaan kerja tahun ini,” ujar Irtiza.

Sejak 2015, Irtiza melanjutkan, dalam upaya WK Cepu untuk mencapai produksi lebih dari 540 juta barel minyak, lebih dari 460 perusahaan lokal dan nasional telah ikut berpartisipasi mendukung upaya-upaya tersebut.

“Efek berganda dari investasi dan operasi WK Cepu telah membawa ratusan perusahaan lokal dalam mengembangkan pengalaman dan manfaat dari pengetahuan serta transfer teknologi,” ungkap Irtiza.

Sejak pengembangan WK Cepu dimulai, lebih dari 6.000 pekerja domestik telah membantu ExxonMobil untuk mendukung operasinya. Lebih dari 500 di antaranya dikirim dalam penugasan internasional.

“Hari ini, lebih dari 99 persen operasi WK Cepu dikelola oleh putra-putri terbaik Indonesia yang telah berhasil mencapai produksi kumulatif lebih dari 540 juta barel minyak”, kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper