Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Krisis Susu Formula, Biden Pakai Pesawat Militer Angkut Susu

Pesawat kargo Angkatan Udara AS dari Pangkalan Udara Ramstein di Jerman mengirimkan 132 palet susu formula Nestle Health Science Alfamino Infant dan Alfamino Junior.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, JAKARTA — Sebuah pesawat berisi lebih dari sekitar 35 ton susu formula tiba di Amerika Serikat. Hal ini dilakukan dalam rangka program darurat untuk mengatasi krisis susu formula.

"Pesawat yang mendarat di Indianapolis pada hari Minggu akan menangani 15 persen dari keseluruhan volume nasional yang kita butuhkan," kata Brian Deese, penasihat ekonomi utama Presiden Joe Biden di Gedung Putih, mengutip Bloomberg, Senin (23/5/2022).

Sebagai informasi, Biden pekan lalu memerintahkan penggunaan pesawat pemerintah untuk mengangkut susu formula di tengah dengan tekanan oleh Partai Republik dan Demokrat untuk mengatasi krisis. Dia juga menggunakan kekuatan darurat di bawah Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk memacu manufaktur dalam negeri.

Pesawat kargo Angkatan Udara AS dari Pangkalan Udara Ramstein di Jerman mengirimkan 132 palet susu formula Nestlé Health Science Alfamino Infant dan Alfamino Junior. Penerbangan kedua susu formula Nestlé untuk anak-anak dengan alergi protein susu sapi akan berangkat dari Ramstein ke Pennsylvania dalam beberapa hari mendatang, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Adapun gangguan rantai pasokan yang mengurangi ketersediaan susu formula di seluruh AS berubah menjadi krisis besar-besaran pada Februari ketika Abbott Laboratories, pemasok terbesar susu formula bubuk, mengeluarkan penarikan sukarela dan menutup pabrik setelah empat bayi jatuh sakit.

“Tim kami bekerja sepanjang waktu untuk mendapatkan formula yang aman bagi semua orang yang membutuhkannya,” tulis Biden di Twitter pada hari Minggu.

Deese mengatakan kekurangan tersebut menyoroti betapa sedikit perusahaan yang membuat susu formula bayi.

“Bagaimana kami bisa berakhir seperti ini, di mana kami memiliki tiga perusahaan yang menguasai 90 persen pasar?” dia berkata. 

Kongres minggu lalu meloloskan RUU bipartisan, Access to Baby Formula Act, yang mengharuskan produsen susu formula untuk bersiap menghadapi kekurangan di masa depan dan menghilangkan hambatan bagi keluarga yang membeli susu formula pada Program Nutrisi Tambahan Khusus untuk Wanita, Bayi dan Anak-anak, atau program WIC.

Chief Executive Officer Abbott Robert Ford meminta maaf karena memperburuk kekurangan di kolom untuk Washington Post dan mengatakan perusahaan akan melakukan investasi signifikan untuk mencegah terulangnya kembali krisis susu formula. Data yang tersedia tidak menemukan bukti bahwa produk Abbott menyebabkan penyakit, katanya.

Sementara itu, orang tua yang putus asa telah beralih ke internet untuk mencari solusi dan alternatif. Pakar medis memperingatkan bahwa versi susu formula buatan sendiri memiliki risiko kesehatan yang serius.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper