Bisnis.com, JAKARTA — Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil (A Harbour Energy Company) yang berkontrak dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada 10 Mei 2022.
Sumur eksplorasi lepas pantai tersebut terletak di Wilayah Kerja (WK) Andaman II, 150 kilometer sebelah utara Kota Lhokseumawe, dengan kedalaman air laut 4,236 ft.
Pengeboran eksplorasi ini dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi potensi kandungan gas yang terdapat pada struktur Timpan yang berada di bagian barat WK Andaman II. Sumur Timpan-1 dibor secara vertikal dengan menggunakan anjungan pengeboran Drill Ship West Capella. Sumur ini ditajak dengan rencana kedalaman akhir sumur di 14,457 ft MDRT. Pengeboran tersebut termasuk ke dalam kategori laut dalam (Deepwater).
Saat ini status operasi pengeboran sumur Timpan-1 sedang melakukan pengeboran Lubang 26. Program pengeboran sumur Timpan-1 diperkirakan dilaksanakan dalam waktu 3 bulan ke depan.
“Ke depan, potensi hulu migas akan didominasi dari laut dalam, maka keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 diharapkan dapat lebih mendorong investor untuk lebih berinvestasi di pengeboran laut dalam”, kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno melalui siaran pers, Kamis (12/5/2022).
SKK Migas dan KKKS pada 2022 telah menetapkan target sumur pengeboran eksplorasi mencapai 42 sumur. Sampai dengan triwulan pertama 2022 realisasi sumur pengeboran eksplorasi mencapai 5 sumur, dan jika dibandingkan dengan realisasi pada triwulan yang sama tahun 2021 sebanyak 4 sumur, maka capaian pengeboran sumur eksplorasi secara year on year (YoY) mencapai 125 persen.
Adapun sampai dengan April 2022, capaian pengeboran sumur eksplorasi sudah mencapai 7 sumur atau sebesar 31 persen dari target tahun ini.
“Melihat capaian program pengeboran di triwulan pertama 2022, maka kami optimis capaian realisasi pengeboran sumur eksplorasi di tahun ini akan lebih baik”, tuturnya.
Lebih lanjut Julius menyampaikan bahwa dengan semakin terkendalinya pandemi Covid-19, serta pelonggaran mobilitas maka pada triwulan kedua SKK Migas dan KKKS akan meningkatkan mobilitas untuk pelaksanaan program pengeboran sumur eksplorasi.
“Jika 2021 koordinasi dengan KKKS mayoritas dilakukan secara online, sehingga kendala-kendala di lapangan tidak terpotret secara menyeluruh, maka dengan koordinasi secara offline yang lebih banyak di tahun ini, maka kami yakin kendala yang ada dapat diselesaikan lebih baik dan lebih cepat sehingga target pengeboran sumur eksplorasi di tahun 2022 optimis dapat direalisasikan sepenuhnya”, kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Seperti diberitakan sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi produksi terangkut atau lifting minyak dan gas bumi nasional sepanjang kuartal pertama 2022 masih di bawah target.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan belum optimalnya realisasi lifting minyak dan gas bumi nasional itu disebabkan karena dampak bawaan dari pandemi dan sejumlah penghentian operasi yang tidak terencana (unplanned shutdown) sepanjang 2021.
“Produksi dan lifting kita masih terkendala terutama entry point yang sangat rendah di awal 2022 karena dampak dari pandemi itu di kuartal satu kita loss di sana sekitar 20.000barel per hari [bph] kemudian mostly juga dampak dari unplanned shutdown,” kata Dwi saat Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Kuartal I Tahun 2022, Jumat (22/4/2022).
Berdasarkan catatan SKK Migas sepanjang triwulan pertama 2022, realisasi lifting minyak mencapai 611.700 bph atau lebih rendah dari target yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sebesar 703 ribu bph.
Selain itu, realisasi lifting gas sepanjang triwulan pertama tahun ini di angka 5.321 standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau lebih rendah dari target yang dipatok pemerintah sebesar 5.800 MMSCFD.