Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat Bisnis Yuswohady melihat bioskop kembali menjadi pilihan hiburan seiring semakin pulihnya kondisi Indonesia baik dari segi ekonomi dan kesehatan. Geliat industri bioskop pun terlihat selama libur Lebaran tahun ini.
Melandainya kasus Covid-19 membuat pemerintah melonggarkan kebijakan PPKM. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus aktif terus menurun. Per 10 Mei 2022 tercatat sebanyak 5.846 kasus aktif.
Artinya, masyarakat dapat kembali beraktivitas yang berdampak pada pulihnya ekonomi. Yuswohady menyampaikan karena hal tersebut, masyarakat dapat menggunakan pendapatannya untuk kebutuhan sekunder seperti menonton bioskop.
Banyaknya masyarakat yang memilih untuk menonton secara langsung di bioskop juga sebagai bentuk mengobati kerinduan terhadap dunia fisik. Kualitas film yang menarik di momen yang tepat pun mendorong masyarakat untuk pergi ke bioskop.
“Adanya pandemi yang membaik ini, saya optimis mal dan bioskop tidak akan sepi, akan ramai terus, karena sekarang berfungsi sebagai oasis untuk kerinduan kita terhadap dunia fisik,” kata Yuswohady, Rabu (11/5/2022).
Selama libur Lebaran 2022, Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) menyampaikan kapasitas bioskop yang masih terbatas, yakni 70 persen hampir seluruhnya terisi.
Baca Juga
Omzet harian pun yang sebelumnya saat PPKM masih sangat ketat hanya sekitar 10-15 persen per harinya, kini sudah 40-50 persen dari normal.
“Keterisian kita masih tetap dibawah normal [sebelum pandemi], dengan kuota mengikuti aturan pemerintah yaitu 70 persen kapasitas, kemarin libur lebaran terisi hampir semua, pasca lebaran masih tetap cukup ramai di angka 50-60 persen,” jelas Ketua GPBSI Djonny Syafruddin, Rabu (11/5/2022).
Menurut Yuswohady, munculnya film yang bagus di momen yang tepat jelas memberikan efek terhadap bisnis bioskop meski kini masyarakat banyak menggunakan platform streaming online.
“Bioskop nggak akan mati, experience di bioskop tidak akan sama dengan menonton online. Artinya, bisnis bioskop akan cukup bagus dan kembali ke sebelum pandemi,” tutup Yuswohady.