Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 0,95 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Sementara itu, inflasi tahunannya pada April 2022 mencapai 3,47 persen (year-on-year/yoy) dan secara tahun kalender sebesar 2,15 persen (year-to-date/ytd).
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan, tingkat inflasi pada April 2022 merupakan yang tertinggi sejak Januari 2017.
"Ini merupakan angka tertinggi sejak Januari 2017 yang secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,97 persen," katanya dalam konferensi pers, Senin (9/5/2022).
Adapun, secara tahunan, angka inflasi ini tertinggi sejak Agustus 2019 dimana inflasi mencapai 3,49 persen.
Margo mengatakan, dua penyumbang terbesar inflasi April 2022 berdasarkan kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta transportasi.
Baca Juga
Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,76 persen mtm dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,46 persen.
"Kalau dilihat dari komoditasnya pada kelompok ini, yang mengambil andil besar pada makanan, minuman dan tembakau, diantara adalah minyak goreng. Minyak goreng memberikan andil sebesar 0,19 persen diikuti daging ayam ras 0,09 persen, dan ikan segar 0,04 persen," ungkapnya.
Dari 90 kota yang dipantau BPS, semua kota mengalami inflasi pada April 2022, dimana inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen mtm, sedangkan inflasi terendah terjadi di Gunung Sitoli sebesar 0,22 persen.