Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terkerek Tambang, Penjualan Alat Berat Bakal Tembus 18.000 Unit pada Tahun Ini

Sektor pertambangan berkontribusi 39 persen dari total penjualan, dilanjutkan dengan 38 persen dari konstruksi, 13,5 persen dari kehutanan, dan 10 persen dari sektor agro. Dengan pencapaian dan pertumbuhan penjualan pada kuartal pertama, asosiasi memperkirakan capaian sepanjang tahun ini dapat menembus 18.000 unit.
Alat berat merek Komatsu. Istimewa
Alat berat merek Komatsu. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) mencatat penjualan sepanjang Januari-Maret 2022 mencapai 5.897 unit, tumbuh 92 persen secara year-on-year (YoY). Dari jumlah tersebut, yang diproduksi di dalam negeri berjumlah 2.113 unit.

Etot Listyono, Ketua Umum PAABI menjelaskan sektor pertambangan berkontribusi 39 persen dari total penjualan, dilanjutkan dengan 38 persen dari konstruksi, 13,5 persen dari kehutanan, dan 10 persen dari sektor agro.

Dengan pencapaian dan pertumbuhan penjualan pada kuartal pertama, Etot mengatakan capaian sepanjang tahun ini dapat menembus 18.000 unit.

"Mungkin di atasnya [18.000 unit]. Bisa jadi tembus 18.000 kalau kenaikan seperti ini ya," kata Etot kepada Bisnis, Kamis (28/4/2022).

Sektor konstruksi dan tambang masih akan bertahan sebagai kontributor terbesar sepanjang tahun ini. Adapun, sektor kehutanan dan agro, pergerakannya relatif stabil dan sebagian besar hanya berupa perawatan unit.

Etot melanjutkan, pada kuartal pertama tahun ini, kendala pasokan material yang terbatas dan logistik yang lamban, tetap berlanjut. Namun, seluruh prinsipal tetap akan berusaha memenuhi peluang dan permintaan yang tengah melonjak saat ini.

"Kami belum tahu [sampai kapan hambatan berakhir] untuk masalah harga dan logistik. Mudah-mudahan segera ada perbaikan," lanjutnya.

Sementara itu, dari sisi internal perusahaan, tekanan terhadap aktivitas operasional sudah banyak berkurang dengan membaiknya situasi penanganan pandemi di dalam negeri. Meski mengaku belum sepenuhnya kembali ke masa sebelum pandemi, operasional sudah bisa mendekati 100 persen.

"Rekrut orang kan tidak mudah, yang sudah di-cut, tidak gampang dan tidak secepat itu," ujar Etot.

Sepanjang tahun lalu, penjualan alat berat mencatatkan pertumbuhan 110 persen menjadi 14.560 unit. Adapun, dengan target produksi dalam negeri berkisar 9.000 hingga 10.000 unit tahun ini, kontribusi produk lokal vs impor akan menjadi 50:50.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper