Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Embargo Migas Rusia, Kadin: Indonesia Bisa Ambil Peluang

Indonesia berpeluang menghadirkan energi baru terbarukan ke Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungan Uni Eropa pada migas Rusia.
Energi terbarukan/Istimewa
Energi terbarukan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan Indonesia berpeluang untuk meningkatkan volume ekspor energi baru terbarukan atau EBT ke Uni Eropa seiring dengan manuver negara barat untuk mengurangi ketergantungan pada impor migas dari Rusia.

“Terdapat peluang untuk menghadirkan energi baru terbarukan ke Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungan Uni Eropa pada migas Rusia, seperti kita ketahui Rusia eksportir minyak terbesar di dunia yang mana produksi migas mereka banyak digunakan oleh negara-negara Uni Eropa,” kata Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid saat membuka webinar 'Dampak Konflik Geopolitik terhadap Komoditi CPO', Rabu (13/4/2022).

Arsjad meminta pemerintah untuk mempercepat penerapan serta pengembangan EBT dalam negeri untuk segera mengisi peluang ekspor yang masih terbuka lebar di kawasan benua biru itu ke depan. Menurut dia, Indonesia dapat melakukan penetrasi pasar ke Uni Eropa lewat produk biomassa, kendaraan listrik serta komponennya.

“Melalui percepatan penerapan serta pengembangan EBT Indonesia sangat berpotensi mengisi peluang ekspor energi tersebut,” tuturnya.

Di sisi lain, dia menambahkan pemerintah mesti melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor ke sejumlah negara yang sebelumnya bergantung pada impor dari Rusia. Misalkan, Italia, Belgia, Turki hingga Filipina.

Dia mengatakan pemerintah dapat meningkatkan ekspor sejumlah produk unggulan seperti besi-baja dan aluminium untuk mengoptimalkan kinerja neraca perdagangan tahun ini.

“Melalui momentum ini, Indonesia berkesempatan mengalihkan ekspor beberapa komoditasnya seperti besi-baja dan aluminium ke negara-negara lain yang sebelumnya tergantung pada Rusia dan Ukraina,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, harga batu bara di Asia melonjak karena langkah Eropa melarang impor bahan bakar dari Rusia. Kondisi ini tentunya akan memberikan tantangan pada pasokan global.

Rusia adalah pemasok batubara termal terbesar ketiga dan mendominasi penjualan ke negara-negara Eropa, yang berarti akan ada peningkatan persaingan di pasar global yang mengalami perubahan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini setelah gangguan.

Batu bara berjangka Newcastle untuk April melonjak 6,4 persen menjadi US$281 per ton minggu lalu (5/4/2022), kenaikan terbesar dalam hampir dua minggu, menurut ICE Futures Europe. Itu mengikuti kemajuan serupa di Eropa. Harga emas hitam siap untuk memperpanjang kenaikan karena konsumen Eropa meningkatkan perburuan untuk alternatif batu bara Rusia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper