Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Embargo Batu Bara Rusia, Harga Langsung Melonjak

Harga batu bara pada hari ini, Selasa (12/04/2022) terpantau melonjak usai Jepang embargo batu bara dari Rusia.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara pada hari ini, Selasa (12/04/2022) terpantau melonjak. Harga batu bara kontrak Mei ditutup di level US$303 per ton, melonjak 2,71 persen dibandingkan Senin (11/04/2022).

Harga batu bara melonjak sejak awal April dan selalu berada dalam tren kenaikan. Harga batu bara pada perdagangan pekan lalu bahkan melejit 18 persen. Secara keseluruhan, harga batu bara naik 6,2 persen selama sepekan terakhir Harga batu bara tercatat melemah 17,83 persen selama sebulan. Meski demikian, harga batu bara selama setahun tetap melonjak 244 persen.

Penyebab melonjaknya harga batu bara adalah embargo batu bara Rusia oleh Uni Eropa. Kemarin, Jepang juga melarang ekspor batu bara Rusia ke negaranya.

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan Jepang, Rusia merupakan eksportir batu bara terbesar ketiga di Jepang pada 2021, Rusia mengekspor 12 persen batu bara termal dan 8 persen batu bara kokas ke Jepang.

Langkah Jepang menghentikan impor batu bara Rusia merupakan komitmen Jepang yang disepakati oleh para pemimpin negara G-7. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyatakan hal itu adalah komitmen pertama Jepang untuk menghentikan ekspor dari Rusia.

"Kami akan mengurangi ketergantungan kita terhadap energi Rusia dengan cara mengurangi impor [batu bara] secara bertahap sembari mencari solusi alternative untuk menjaga ketahanan [energi]," ujar Kishida dikutip dari S&P Global, Selasa (12/04/2022).

Sejumlah pembangkit listrik di Jepang tengah mencari alternative pasokan batu bara, sementara itu pembangkit listrik lainnya tengah menganalisis dampak (embargo batu bara) terhadap kebutuhan LNG mereka.

Jepang juga tengah berencana untuk mengganti pasokan batu bara dari Rusia dengan LNG. Hal itu disoroti oleh Jeff Moore, manager analisis LNG Asia di S&P Global, dikutip dari Bloomberg, Selasa (12/04/2022).

"Jika Jepang akan mengganti total batu bara Rusia [pada pembangkit listrik] dengan LNG, diperlukan pembangkit listrik tenaga gas tambahan dengan kapasitas sekitar 3 GW pada 2022. Akan timbul pertanyaan, seberapa cepat Jepang akan mengganti pasokan [batu bara Rusia], dan kemungkinan besar pasokan batu bara akan diganti dengan pasokan dari sumber lain. Akan ada juga potensi peningkatan permintaan LNG, melihat saat ini komoditas impor tersebut diimpor di bawah kapasitas kontrak yang disepakati," papar Moore.

Jika setengah batu bara Rusia di Jepang digantikan gas, Moore memproyeksikan permintaan gas di Jepang akan bertambah hingga mencapai 7 MMSCFD sehingga impor LNG tersebut memerlukan tambahan dua sampai tiga kargo LNG per bulan.

"Kendati demikian, Jepang harus berkompetisi dengan negara-negara Eropa untuk mendapat pasoan gas, karena pemasok gas tengah mengirim ke Eropa setelah pengiriman gas dari Rusia ke Eropa menurun,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper