Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para stakeholder di sektor Parekraf untuk kolaborasi mewujudkan target 1,4 juta wisatawan mancanegara (wisman) asal Australia dengan menambah jumlah penerbangan.
“Kami menargetkan 1,4 juta wisatawan berkualitas dari Australia. Namun, jika 1,4 juta ingin dicapai, butuh kolaborasi yang masif dari seluruh stakeholder pariwisata. Karena kita butuh menghadirkan jumlah penerbangan lebih banyak, produk-produk wisata yang lebih dikenal, maupun pelayanan yang mumpuni,” kata Sandi dalam Weekly Press Briefing, Senin (11/4/2022).
Setelah kunjungan kerjanya ke Australia, Sandi melihat tingginya minat masyarakat di sana untuk berlibur ke Indonesia khususnya Bali melalui penerbangan yang fully booked.
Menurut data yang disampaikan oleh Sandi, sejak 8 April 2022, maskapai penerbangan Jetstar mengoperasikan 3 rute ke Denpasar. Rute tersebut yaitu dari Melbourne dan Sydney sebanyak 3 kali perminggu dan setiap hari dari Perth.
“Apabila jumlah penerbangan ditambah, tentunya wisman akan bertambah dan ini akan membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Kita bisa mengundang penerbangan-penerbangan lainnya dengan thingking out of the box dan jangan berpikir business as usual,” katanya.
Pada kunjungan kerjanya dari 5-10 April 2022, Sandi ingin mengembalikan kepercayaan pasar Australia menyusul pelonggaran kebijakan perjalanan luar negeri secara bertahap.
Baca Juga
Dia juga memantau langsung pembukaan penerbangan yang telah dilakukan sejak 8 Maret 2022. Ternyata wisatawan asal Australia yang memuncaki jumlah kunjungan wisman yang masuk ke Indonesia.
“Semenjak [Bali] dibuka [8 Maret 2022] sampai 3 April 2022, tercatat 63 persen WNA dari yang masuk ke Indonesia, Australia menempati posisi pertama dengan menyumbang wisatawan sebesar 21 persen. Dan positivity rate-nya sangat rendah. Karena tingkat vaksinasi yang tinggi,” katanya.
Melihat potensi tersebut, Menparekraf mendorong para stakeholder parekraf untuk berpikir dengan cara yang tidak biasa agar mampu menarik potensi besar wisatawan asal Negeri Kanguru tersebut. Besar harapan dapat membangkitkan dan memulihkan perekonomian di Indonesia khususnya Bali yang menjadi destinasi favorit.
“Minat masyarakat Australia pada destinasi wisata di Indonesia sangat besar terutama Bali. Bahkan mereka menyebut Pulau Dewata sebagai rumah kedua mereka,” ujar Sandi.