Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wuih! Krakatau Steel (KRAS) Tambah Saham di Krakatau Posco, dari 30 ke 50 Persen

Krakatau Steel (KRAS) sudah menandatangani kesepakatan peningkatan saham di Krakatau Posco. Langkah itu tinggal menunggu pengesahan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Mei 2022.
Krakatau Posco/Istimewa
Krakatau Posco/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) pada bulan depan akan secara resmi meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Krakatau Posco dari 30 persen menjadi 50 persen.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan pihaknya sudah menandatangani kesepakatan peningkatan saham KRAS di Krakatau Posco yang kemudian akan menjadi basis pengembangan produk flat perseroan.

Adapun, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mengesahkan hal tersebut akan diselenggarakan pada 10 Mei 2022. "Ini akan menjadi tonggak yang cukup signifikan untuk Krakatau Steel, akan jadi pendorong dalam hal ekspansi ke depan," kata Silmy saat rapat dengar pendapat di DPR, Senin (11/4/2022).

Krakatau Posco diketahui merupakan perusahaan patungan antara KRAS dan Pohang Iron and Steel Company (Posco) asal Korea Selatan. Didirikan pada 2011, pabrik baja terpadu Krakatau Posco mulai berproduksi pada 2014.

Peningkatan kepemilihan saham tersebut mendukung upaya ekspansi perseroan ke depan. Pada proyek Hot Strip Mill (HSM) 2 yang diresmikan tahun lalu, KRAS dan Posco menggelontorkan investasi senilai US$521 juta atau setara Rp7,5 triliun.

Kemudian pada rentang 2022-2024 akan dibangun pabrik Cold Rolling Mill (CRM) dengan nilai investasi US$700 juta. Kemudian pada 2025, akan dikeluarkan lagi investasi senilai US$2,3 miliar untuk mencapai total produksi 10 juta ton baja per tahun.

Selain itu, dari investasi tersebut juga akan tercapai kapasitas produksi basic oxygen furnace (BOF) 10 juta ton, HSM 8 juta ton, plate mill dua juta ton, dan CRM 4,3 juta ton.

"Dengan pengalaman KS di market Indonesia, Posco di pasar global, ini sinergi yang sangat baik, sehingga kami bisa meningkatkan ekspor, utilitas kami bisa dorong lebih besar lagi," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper