Bisnis.com, JAKARTA -- Jelang mudik Idulfitri, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengantisipasi sejumlah titik yang rawan terjadi kepadatan lalu lintas dan kemacetan. Salah satunya yakni di titik penyeberangan yaitu di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan telah menyiapkan skema penanganan lalu lintas menuju Merak, baik untuk kondisi lalu lintas normal hingga jika terjadi kemacetan.
"Atau ada antrean mulai dari dermaga Merak sampai dengan pintu tol paling terdekat, kalau sudah ada keadaan demikian," jelas Budi pada media briefing, Jumat (8/4/2022).
Budi menyampaikan bahwa Ditlantas Polda Banten sudah menyiapkan satu skema apabila terjadinya antrean masuk menuju Merak. Apabila pergerakan terlampau tinggi dari arah Jakarta, maka akan diterapkan delay atau pembatasan di Tol Cikupa untuk membatasi kendaraan yang masuk dari arah Jakarta menuju Merak.
"Sehingga ada perlambatan bagi pergerakan yang ke arah Merak," tutur Budi.
Kemudian, terdapat skema juga yang akan diterapkan untuk moda penyeberangan dari Merak menuju Bakauheni apabila antrean untuk naik kapal terlalu panjang. Apabila hal tersebut terjadi, Budi mengatakan pengangkutan penumpang hanya akan dilakukan dari Merak dan diturunkan di Bakauheni, namun tidak sebaliknya.
Baca Juga
"Jadi pelayanan kapal itu, dari Merak akan kita muat [penumpang] tapi begitu sampai di Bakauheni kita tidak memuat penumpang [untuk menuju Merak]. Jadi akan memuat penumpang di Merak saja [ke Bakauheni] langsung balik lagi untuk mengangkut penumpang lagi," jelasnya.
Selain itu, Kemenhub mengantisipasi banyaknya pemudik yang menggunakan sepeda motor dari Jawa ke Sumatra. Antisipasinya, lanjut Budi, penumpang dan kendaraan motornya bisa disatukan dalam satu kapal, atau bisa disediakan satu kapal untuk motor saja.
Budi mengatakan telah berkoordinasi dengan operator kapal untuk menyediakan satu kapal yang nantinya hanya diisi oleh sepeda motor, apabila situasi dan kondisi memerlukan hal tersebut.
Adapun, potensi pergerakan pemudik diprediksi mencapai 85,5 juta orang, berdasarkan animo masyarakat yang ditemukan melalui survei Kemenhub akhir Maret lalu.
Budi menjelaskan bahwa lalu lintas menuju Merak bukanlah satu-satunya titik yang akan disiapkan antisipasinya oleh Kemehub. Beberapa titik lain utamanya jalan tol Jakarta--Cikampek sampai dengan Cirebon diprediksi menjadi titik rawan macet.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menjelaskan bahwa berdasarkan survei ketiga yang dilakukan, puncak arus mudik akan jatuh pada sekitar H-3 Idulfitri, pada pukul 07.00 dan 09.00 WIB.
"Hasil survei menunjukkan bahwa perjalanan masyarakat akan mencapai puncaknya pada 29 dan 30 April, tepatnya antara pukul 07.00 dan 09.00 WIB. Sekali lagi ini hasil survei ya. Sementara [itu] puncak arus balik tanggal 8 Mei, jam 07.00 dan 09.00 pagi juga," tuturnya pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, Adita mengatakan 14,3 juta orang dari total yang diprediksi akan mudik berasal dari Jabodetabek.
Terkait dengan moda trasnportasi, masyarakat paling banyak akan menggunakan kendaraan pribadi jalur darat yakni mobil pribadi dan sepeda motor. Selanjutnya, masyarakat memilih untuk menggunakan bus dan travel, udara, kereta api, dan kapal penyeberangan.