Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat volume penumpang KA Cikuray relasi Garut—Pasar Senen pp selama dua pekan beroperasi yaitu rata-rata 705 pelanggan per hari, dengan puncaknya terjadi pada 27 Maret sebanyak 1.144 pelanggan.
KAI menilai hal tersebut merupakan tanda besarnya antusias masyarakat terhadap pengoperasian kereta api tersebut.
Selama periode tersebut, KAI mencatat rata-rata okupansi KA Cikuray sebesar 63 persen. Sementara itu, volume penumpang KA Garut Cibatuan relasi Garut—Purwakarta pp lebih besar yakni rata-rata 5.089 pelanggan per hari, dengan puncaknya terjadi pada 27 Maret sebanyak 6.317 pelanggan.
Okupansi KA Garut Cibatuan pada periode tersebut mencapai rata-rata 171 persen berkat adanya pelanggan dinamis yang naik dan turun di stasiun antara.
"KAI sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat atas kehadiran kembali moda transportasi kereta api setelah hampir 40 tahun tidak beroperasi di Garut. Hadirnya kereta api di Garut akan mengurangi tingkat kemacetan kota serta memberikan solusi transportasi yang efisien dan terjangkau bagi pelanggan,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinu, dikutip dari siaran pers, Jumat (8/4/2022).
Joni mengatakan keberadaan kereta api di Garut juga dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pariwisata di wilayah Garut dan sekitarnya. Menurutnya, masyarakat akan semakin mudah dalam mengakses berbagai lokasi wisata di Garut seperti Taman Gunung Papandayan, pemandian air panas, Kampung Naga, dan lain-lain.
Baca Juga
“Kami berharap beroperasinya kembali jalur KA di Garut ini akan menjadi pemicu pemulihan perekonomian baik dari sektor pariwisata serta industri-industri lokal di wilayah Garut,” kata Joni.
Untuk kenyamanan bersama, KAI juga mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk menjaga ketertiban dengan mengantre secara teratur, terus menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker secara baik dan benar, serta menjaga kebersihan stasiun dan kereta api.
Di samping itu, demi menjaga keselamatan bersama, KAI mengingatkan kepada seluruh masyarakat Garut agar lebih berwaspada jika melintasi perlintasan sebidang kereta api. Masyarakat juga tetap dilarang beraktivitas di jalur kereta api.
“Hal ini perlu kami ingatkan kembali sebab masyarakat Garut sudah cukup lama tidak mendapatkan layanan transportasi kereta api,” kata Joni.
Jalur Garut—Cibatu dibuka pertama kali pada tahun 1889 dan berhenti beroperasi pada tahun 1983. Proses reaktivasi dimulai sejak 2018 dan diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Erick Thohir 24 Maret 2022.
Saat ini, KA yang melayani keberangkatan dan kedatangan di Stasiun Garut yakni KA Cikuray relasi Garut—Pasar Senen, berangkat dari Garut pukul 07.05 WIB dan datang di Pasar Senen pukul 13.32 WIB. Kemudian, relasi Pasar Senen—Garut, berangkat dari Pasar Senen pukul 17.55 WIB dan datang di Garut pukul 00.53 WIB.
Adapun, KA Garut Cibatuan relasi Garut— Padalarang berangkat dari Garut pukul 06.05 WIB lalu datang di Padalarang pukul 10.23 WIB. Lalu, relasi Garut—Purwakarta berangkat dari Garut pukul 10.55 WIB dan datang di Purwakarta pukul 17.15 WIB. Relasi Purwakarta—Garut juga berangkat dari Purwakarta pukul 04.10 WIB dan datang di Garut pukul 10.29 WIB. Selanjutnya, relasi Purwakarta—Garut berangkat dari Purwakarta pukul 16.15 WIB dan datang di Garut pukul 22.23 WIB.
Tiket KA Cikuray dan KA Garut Cibatuan dapat dipesan melalui aplikasi KAI Access, web kai.id, serta channel online penjualan tiket KAI lainnya. Penjualan di stasiun hanya bisa dilakukan untuk keberangkatan Go Show. KA Cikuray menggunakan tarif Public Service Obligation (PSO) yaitu Rp45.000 untuk rute Garut—Pasar Senen pp. Kemudian, tarif Rp15.000 khusus untuk rute Garut—Purwakarta pp yang hanya dijual secara go show mulai tiga jam sebelum keberangkatan.
KA Garut Cibatuan juga termasuk KA Lokal PSO dengan tarif yaitu Rp6.000 sampai dengan Rp14.000 tergantung jarak perjalanan.