Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi terdapat potensi kenaikan volume penumpang kereta api saat mudik tahun ini, yakni sebesar 7,66 juta orang.
Untuk itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian akan menambah 39 rangkaian kereta selama masa angkutan lebaran. Berdasarkan survei Balitbang Kemenhub akhir Maret 2022, 85,5 juta orang berencana untuk melakukan mudik sehingga volume pergerakan masyarakat diprediksi melonjak. Sebanyak 7,66 juta di antaranya berencana untuk mudik dengan menggunakan kereta api.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan terdapat potensi peningkatan jumlah penumpang kereta api pada saat mudik dari level pra pandemi atau 2019 yang mencapai 6,85 juta, jika berdasarkan pada survei Kemenhub. Untuk itu, 39 rangkaian kereta tambahan akan disiapkan.
"Tentunya butuh ekstra [upaya] untuk memenuhi permintaan ini. Kami sudah koordinasi dengan para operator khususnya PT KAI untuk memaksimalkan pengoperasian armada yang ada. Selain kereta reguler yang kita maksimalkan, akan ada kereta tambahan sebanyak 39 kereta yang disiapkan dalam rangka memenuhi permintaan 7,66 juta penumpang," jelas Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri pada media briefing, Jumat (8/4/2022).
Berdasarkan data Kemenhub sebelumnya, terdapat 399 perjalanan kereta api yang dioperasikan setiap harinya untuk masa angkutan lebaran. Untuk itu, Zulfikri menilai bahwa akan bisa mengangkut penumpang mudik lebih banyak dari yang diprediksi berdasarakan survei.
"Dari memaksimalkan rekayasa operasi dan armada, kita bisa mungkin menampung hampir 8 juta. Sudah melebihi dari apa yang diprediksi," lanjut Zulfikri.
Baca Juga
Di sisi lain, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menetapkan masa angkutan lebaran H-10 s.d H+10 Lebaran atau 22 April s.d 13 Mei 2022. Selama periode tersebut, KAI akan memprogramkan perjalanan kereta api sebanyak 401 KA secara rata-rata per hari, dengan kapasitas dengan rata-rata 216.608 tempat duduk setiap harinya.
Dengan ada potensi lonjakan penumpang mudik, maka tidak menutup kemungkinan KAI akan menyiapkan penambahan perjalanan.
"Untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah pelanggan, KAI akan menyiapkan penambahan perjalanan KA untuk Angkutan Lebaran di tahun ini. Untuk penjualannya masih KAI pantau perkembangannya dan akan diinfokan jika tiket tersebut akan dijual," jelas VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Adapun, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati memprediksi puncak arus mudik Idulfitri 1443 H atau 2022 diprakirakan jatuh pada 29 dan 30 April 2022. Potensi pergerakan pemudik diprediksi mencapai 85,5 juta orang, berdasarkan animo masyarakat yang ditemukan melalui survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhir Maret lalu.
Adita mengungkap bahwa animo masyarakat tersebut semakin tinggi setelah mudik diperbolehkan sebagaimana diumumkan oleh Presiden Joko Widodo. Sebanyak 85,5 juta orang yang disurvei menyatakan bahwa memiliki rencana untuk mudik.
"14,3 juta di antaranya berasal dari Jabodetabek. Moda transportasi terbanyak yaitu transportasi darat khususnya kendaraan pribadi roda empat dan roda dua," jelas Adita.
Terkait dengan preferensi moda transportasi, masyarakat paling banyak berencana untuk menggunakan kendaraan pribadi, mobil atau sepeda motor. Selanjutnya, masyarakat memilih untuk menggunakan bus dan travel, udara, dan kereta api.
Di samping itu, pemudik akan paling banyak berasal dari Jawa Timur dan Jabodetabek, sedangkan tujuan mudik terbanyak adalah ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.