Bisnis.com, JAKARTA — Kondisi yang terjadi di pasar menuntut agar pemerintah melakukan stabilisasi daya beli masyarakat. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah diharapkan mampu meredam inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
Berita tentang tantangan inflasi tahun ini menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id
Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Senin (28/3/2022):
Inflasi sepanjang Maret 2022 menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Berdasarkan hasil survei mingguan yang dicatat Bank Indonesia, prediksi inflasi sejak minggu pertama hingga minggu keempat Maret 2022 bergerak dari 0,32 persen hingga 0,68 persen. Secara tahunan, prediksi inflasi di bulan ketiga 2022 diperkirakan mencapai 2,68 persen.
Kalangan pedagang menilai reli kenaikan harga kebutuhan pokok pada awal tahun ini sebagai hal yang sangat tidak wajar karena 30 hari menjelang Ramadan harga-harga bergejolak.
Konsekuensinya, pendapatan pedagang susut lebih awal karena mesti mengurangi volume jualan mereka di tengah gejolak harga pangan awal tahun ini.
Kementerian Perhubungan memperkirakan ada potensi terjadinya lonjakan pergerakan manusia saat momentum Lebaran nanti, seiring dengan keringanan persyaratan mudik tahun ini yang ditetapkan Presiden Joko Widodo.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi memastikan mobilitas masyarakat saat arus mudik akan tinggi dibandingkan dengan dua tahun terakhir.
Oleh karena itu, kementerian berencana melakukan antisipasi lonjakan pemudik. Langkah itu dimulai dari koordinasi dengan Korlantas Polri, manajemen rekayasa lalu lintas, persiapan rest area, pemantauan kesiapan kendaraan umum, serta pengecekan pom bensin.
Pemerintah terus mengoptimalkan belanja negara yang diarahkan ke produk dalam negeri sekaligus menyerap lebih banyak barang dan jasa yang ditawarkan kalangan pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) serta koperasi.
Langkah itu merupakan tindak lanjut dari diluncurkannya platform e-katalog yang membuka peluang lebih besar bagi UMK dan koperasi untuk merebut lebih banyak belanja pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Pemerintah sendiri menargetkan bisa mengalokasikan Rp400 triliun belanja pemerintah kepada UMKM dan kalangan industri kecil di dalam negeri melalui platform tersebut.
Terkait itulah LKPP dikabarkan akan melakukan pemangkasan birokrasi bagi sebuah produk untuk bisa masuk ke dalam sistem e-Katalog guna memudahkan pelaku usaha menawarkan diri.
Pemerintah berkomitmen terus melanjutkan program mandatori biodiesel lantaran sepanjang tahun lalu komoditas ini menunjukkan potensi menjanjikan dengan nilai ekonomi hingga mencapai US$4 miliar atau setara Rp57,39 triliun.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat pada tahun 2021 nilai ekonomi dari implementasi B30 mencapai lebih dari US$4 miliar dan berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 25 juta karbon dioksida ekuivalen
Karena itu , pemerintah tidak akan berhenti hanya pada B30 dan berencana untuk meningkatkan pencampuran ke posisi yang lebih tinggi dengan menerapkan bahan bakar hijau.
Upaya menaikkan pencampuran biodiesel pada solar dengan kadar lebih tinggi menunjukkan bahwa program biodiesel bisa berlanjut ke B40 bahkan hingga B100.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GoTo) mengumumkan harga final penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), yakni Rp338 per saham. Nilai tersebut berada di level tengah harga penawaran awal (bookbuilding) di level Rp 316-346 per saham.
Jika mengacu pada jumlah saham yang bakal dilepas oleh GoTo sebanyak 52 miliar saham baru seri A, maka perusahaan itu bakal meraup dana segar hingga Rp 17,57 triliun.
Nilai saham GoTo usai IPO diproyeksi naik. Salah satu faktor pendukungnya yaitu fase booming pasar modal yang ditunjukkan dengan kenaikan IHSG hingga menyentuh level tertinggi sepanjang masa.
Selain itu, penjualan saham sepanjang tahun berjalan naik 30 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kondisi yang baik itu diikuti oleh pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat di tengah pandemi Covid-19.
Di luar kedua faktor tersebut, salah satu daya tarik GoTo yaitu ekosistem, model, dan prospek bisnis ke depan. Jangkauan GoTo masih sangat luas karena di dalamnya terdapat entitas bisnis Gojek, Tokopedia, dan GoPay.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
