Bisnis.com, JAKARTA — Pasar properti rumah second atau rumah seken mengalami kenaikan baik dari segi suplai dan harga pada Februari 2022.
CEO of 99 Group Indonesia Wasudewan mengatakan perkembangan industri properti Tanah Air menjadi salah satu topik yang selalu menarik untuk diangkat. Sebagai industri penting yang menjadi penopang ekonomi nasional, perubahan yang terjadi di dunia properti.
Highlight utama dari pasar properti rumah seken Februari 2022 adalah angka suplai yang terus naik secara konstan dalam enam bulan terakhir. Secara year-on-year, dari Februari 2021 hingga Februari 2022, volume suplai rumah seken di Februari 2022 dibandingkan dengan Februari 2021 mengalami peningkatan sebesar 21,6 persen.
"Secara bulanan month-to-month, volume suplai rumah seken meningkat 3,5 persen di Februari 2022," ujarnya dalam laporan, Selasa (22/3/2022).
Untuk wilayah Jabodetabek, rerata harga rumah seken yang mengalami kenaikan 0,2 persen (mtm), dimana untuk di Bekasi naik sebesar 1,2 persen (mtm), Jakarta naik sebesar 0,3 persen (mtm), Tangerang naik sebesar 0,4 persen (mtm), dan Depok naik sebesar 0,1 persen (mtm). Lalu, untuk harga rumah di Bogor mengalami penurunan -0,2 persen (mtm).
Kenaikan harga rumah seken yang berada di kota besar Pulau Jawa rerata sebesar 0,2 persen (mtm) per Februari 2022 dimana terjadi di Bandung sebesar 0,5 persen (mtm), Surabaya sebesar 0,9 persen (mtm), dan Semarang sebesar 0,9 persen (mtm).
Sementara penurunan harga rumah seken terjadi di Yogyakarta sebesar -2,1 persen (mtm), dan Surakarta -0,5 persen (mtm). Lalu di luar Pulau Jawa, penurunan harga rumah seken terjadi di Medan sebesar -3,3 persen (mtm).
Untuk harga rumah seken di Denpasar mengalami kenaikan sebesar 2,6 persen (mtm) dan Makassar mengalami kenaikan 0,2 persen (mtm).
Wasudewan menambahkan terkait jumlah permintaan untuk rumah, lokasi paling populer yakni di Tangerang, dengan persentase 14.8 persen dari total listing enquiries tipe properti landed house di Indonesia dalam bulan tersebut.
"Lokasi paling popular kedua adalah Jakarta Barat dengan pangsa pasar11.0 persen, diikuti oleh Jakarta Selatan sebesar 10.0 persen," ucapnya.
Secara month-on-month, kota dengan peningkatan proporsi permintaan konsumen terbesar pada Februari 2022 adalah Tangerang Selatan sebesar 1,0 persen, diikuti oleh Bekasi dengan pencapaian 0,6 persen.
Sementara, secara month-on-month, proporsi penurunannpermintaan terbesar adalah di Jakarta Selatan dengan penurunan sebesar 1,1 persen, diikuti oleh Jakarta Pusat dan Surabaya dengan penurunan 0,5 persen.