Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) pada Februari 2022 mengalami deflasi sebesar 0,02 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan bahwa perkembangan deflasi tersebut disebabkan oleh deflasi pada kelompok volatile food, serta penurunan inflasi inti dan kelompok administered prices.
Secara tahunan, tingkat inflasi pada Februari 2022 tercatat mencapai 2,06 persen (year-on-year/yoy).
"Ke depan, BI tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai dengan kisaran targetnya, yaitu 3,0±1 persen pada 2022," katanya dalam siaran pers, Rabu (2/3/2022).
Kelompok volatile food atau harga bergejolak pada Februari 2022 mencatat deflasi sebesar 1,50 persen mtm.
Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh deflasi komoditas minyak goreng, telur ayam ras, dan daging ayam ras, seiring dengan implementasi kebijakan pemerintah terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dan peningkatan produksi.
Baca Juga
Kelompok administered prices pada Februari 2022 pun mencatatkan inflasi 0,18 persen mtm, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,38 persen mtm.
Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh deflasi angkutan udara seiring penurunan mobilitas udara.
Sementara itu, tingkat inflasi inti pada Februari 2022 tercatat mencapai 0,31 persen mtm, menurun dari inflasi pada Januari 2022 sebesar 0,42 persen mtm.
Penurunan inflasi inti tersebut, kata dia, sejalan dengan melandainya mobilitas masyarakat. Berdasarkan komoditas, penurunan inflasi inti terutama disumbang oleh komoditas sewa rumah dan mobil.
Adapun secara tahunan, inflasi inti Februari 2022 tercatat sebesar 2,03 persen yoy, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,84 persen yoy.
BI memandang, inflasi inti tetap rendah di tengah permintaan domestik yang mulai meningkat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.