Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Adhi Karya, PT Industri Kereta Api (Inka), dan PT Len Industri meninjau perkembangan pembangunan Depo LRT Jabodebek yang telah mencapai 77 persen.
Direktur Utama (Dirut) PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan kunjungan tersebut dalam rangka memastikan proyek LRT Jabodebek dapat selesai sesuai target waktu yang ditetapkan yakni beroperasi pada Agustus 2022.
"Secara umum, progres pembangunan LRT Jabodebek sampai dengan Februari 2022 telah mencapai 80,27 persen dengan pembangunan Depo LRT Jabodebek mencapai 77 persen," kata Didiek, Jumat (25/2/2022).
Dengan luas area sekitar 100.000 m2, Depo LRT Jabodebek terdiri dari beberapa area seperti Stabling, Light Maintenance, Heavy Maintenance, ruang Operation Control Center (OCC), dan area lainnya.
Fasilitas Light Maintenance memiliki 10 jalur yang digunakan untuk pemeriksaan dan perawatan ringan LRT Jabodebek seperti perawatan harian dan perawatan bulanan setiap siklus satu bulan, kuartal, semester, hingga tahun.
Sementara itu, Heavy Maintenance memiliki delapan jalur yang digunakan untuk perawatan besar LRT Jabodebek dengan siklus perawatan tahunan.
Pada kesempatan ini, Didiek beserta rombongan meninjau progres pembangunan stabling LRT yang berfungsi sebagai tempat parkir LRT Jabodebek yang sudah dioperasikan setiap harinya.
Selanjutnya, rombongan juga memeriksa kesiapan ruang OCC yang berfungsi untuk pengaturan traffic LRT Jabodebek. LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation Lv 3 (GoA 3). LRT Jabodebek akan beroperasi secara otomatis dan dengan pemantauan perjalanan dari Ruang OCC oleh petugas.
"Pada 25 Februari ini, ada satu milestone penting yang berhasil dicapai oleh proyek LRT Jabodebek yaitu aktivasi OCC. Seperti yang sudah kami informasikan sebelumnya, OCC adalah bagian penting dari operasi CBTC GoA3. Seluruh pemantauan dan pengaturan operasi LRT Jabodebek dilakukan dari OCC," ujar Didiek.
Dengan aktivasi OCC, para pihak terkait sudah bisa melakukan pengaturan dan pemantauan fasilitas operasi di jalur LRT Jabodebek, namun belum ke pergerakan kereta.
"Masih ada milestone lanjutan yang harus dikejar. Kami berharap rangkaian uji integrasi antara persinyalan dan sarana bisa diselesaikan di pertengahan Maret. Jika ini terlaksana, operasi otomatis kereta LRT Jabodebek akan semakin dekat untuk bisa terwujud," lanjutnya.
KAI menyatakan akan terus bekerja bersama dengan stakeholders lain agar seluruh persiapan operasional LRT Jabodebek selesai pada target yang telah ditentukan dengan tetap mengutamakan keselamatan.