Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Asahimas Flat Glass (AMFG) Tumbuh 10 Persen, Terkatrol Insentif PPN Rumah

Kinerja operasional PT Asahimas Flat Glass Tbk. terkerek insentif PPN Rumah serta PPnBM Kendaraan Bermotor. Dua segmen itu menyedot produksi Asahimas yang cukup tinggi.
Pabrik Asahimas/Isitmewa
Pabrik Asahimas/Isitmewa

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen kaca lembaran PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) membukukan pertumbuhan produksi 10 persen pada 2021 menjadi sekitar 600.000 ton.

Sekretaris Perusahaan Asahimas Flat Glass Christoforus mengatakan kebijakan relaksasi pajak pertambahan nilai (PPN) sektor perumahan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan produksi perseroan sepanjang tahun lalu.

Selain itu, relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil juga ikut mengerek performa Asahimas, yang melalui anak usahanya PT Auto Glass Indonesia (AGI) memproduksi kaca pengaman untuk otomotif.

"Kebijakan pajak pada sektor properti dan otomotif membuat sektor riil kembali bergairah, termasuk penjualan kaca lembaran dan kaca otomotif perseroan yang pangsa pasarnya adalah sektor properti dan otomotif," kata Christoforus kepada Bisnis, baru-baru ini.

Namun, dia mengakui puncak kasus Covid-19 varian Delta pada tahun lalu sempat mengganjal penjualan. Christoforus juga menyebut hambatan lain seperti terbatasnya kontainer dan kapal induk kargo serta ketidakstabilan pasokan bahan baku impor.

Pada tahun ini, meski tak menyebut proyeksi pertumbuhan, Christoforus meyakini pemulihan ekonomi dapat terus mendukung pertumbuhan pasar kaca lembaran dan pengaman otomotif.

Christoforus juga mengatakan belum akan melakukan ekspansi kapasitas produksi pada tahun ini dan akan memaksimalkan fasilitas pabrikan yang ada.

Sementara itu mengenai pemberlakuan harga gas khusus industri US$6 per MMBTU, dia mengatakan sebarannya hampir merata, dengan harga sedikit lebih tinggi untuk pabrik di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Ada sedikit perbedaan pada harga gas di pabrik kaca lembaran kami di Sidoarjo, sedikit lebih tinggi," ujarnya.

Sebelumnya, Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) mencatat volume produksi pada 2021 naik 12,8 persen menjadi 1,24 juta ton dari capaian 2020 sebesar 1,1 juta ton. Pada tahun ini, pertumbuhan produksi diperkirakan hanya akan berada di kisaran 5 persen karena baseline yang tinggi pada 2021.

AKLP juga mencatat masih ada distribusi harga gas US$6 per MMBTU yang tidak merata di antara pabrikan kaca, terutama yang beroperasi di Jawa Timur. Ketua Umum AKLP Yustinus Gunawan mengatakan pengusaha di Jawa Timur  terpaksa membeli gas dengan harga lebih tinggi untuk mempertahankan utilitas produksi dalam rangka mempertahankan momentum kuatnya permintaan ekspor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper