Bisnis.com, JAKARTA - Seiring melonjaknya kasus Covid-19 belakangan ini, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mencatat belum terjadi kenaikan permintaan masker dan alat pelindung diri (APD). Industri tekstil sempat menurunkan produksi masker dan APD pada tahun lalu karena penyerapan yang lambat.
Wakil Ketua Umum API Anne Patricia Sutanto mengatakan saat ini para produsen masih memiliki stok APD dalam jumlah yang cukup banyak sehingga produksi belum akan digenjot dalam waktu dekat. Adapun, permintaan produk garmen, lanjutnya, terutama untuk pasar ekspor saat ini tengah naik signifikan, sehingga produsen masih fokus untuk memasok kebutuhan tersebut.
"Produksi APD tidak direm, tetapi sesuai demand saja. Sepertinya mereka [pengusaha tekstil] ada stok, makanya produksinya lebih ke arah demand lokal dan dunia," ujar Anne kepada Bisnis, Minggu (13/2/2022).
Vice CEO PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) ini juga mengatakan kapasitas produksi perseroan masih terbatas untuk memenuhi order ekspor yang terus berdatangan. Limpahan order dari Vietnam dan China belum mampu dimaksimalkan karena perseroan masih mengalami pengetatan modal kerja akibat proses restrukturisasi utang.
Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswardeni menambahkan produksi APD saat ini disesuaikan dengan permintaan karena semua pabrik milik perseroan dapat menghasilkan produk tersebut. Dia mengakui bahwa APD memiliki porsi yang kecil sekitar 5 persen dibandingkan total volume produksi Pan Brothers.
"Permintaan [APD] sudah sangat kecil, hampir semua kapasitas kami pakai untuk garment export ke brand," ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya pada tengah tahun lalu, ketika terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta sehingga meningkatkan permintaan APD, Pan Brothers menambah kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada 2021, Pan Brothers memproyeksikan bisa meraup tambahan pendapatan sekitar US$19,5 juta, dan akan menurun menjadi US$10 juta pada 2022, seiring meningkatnya vaksinasi.
"Saya belum dapat angkanya, masih diaudit. Akan saya update begitu dapat," kata Iswardeni ditanya mengenai realisasi proyeksi tambahan pendapatan tersebut.
Kementerian Perindustrian mencatat ada 87 pabrikan masker medis dan 146 pabrikan APD pada tahun lalu. Produksi masker medis sepanjang 2021 diproyeksikan mencapai 3,1 miliar unit dengan 129,8 juta diantaranya untuk kebutuhan lokal. Adapun industri APD sekali pakai diproyeksi memproduksi 556,8 juta unit tahun lalu, dengan 11,74 juta unit untuk pasar dalam negeri.