Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maskapai LCC Makin Banyak, INACA Beri Wejangan

INACA memberikan wejangan terkait dengan persaingan pemain maskapai LCC yang makin banyak.
Sejumlah pesawat terpakir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah pesawat terpakir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan harus jeli menangkap peluang memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini untuk bisa pulih dalam bisnis penerbangan, termasuk dengan terjun ke segmen layanan berbiaya hemat (low cost carrier/LCC).

Ketua Umum Indonesia Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengatakan saat ini maskapai dituntut untuk bisa melayani kebutuhan dan preferensi masyarakat. Dengan demikian apabila permintaan untuk layanan LCC bertumbuh, maskapai juga harus mengikuti keinginan masyarakat dan menyiapkannya dengan baik.

Menurutnya, tumbuhnya permintaan akan LCC ini juga salah satunya akibat pandemi Covid-19. Masyarakat pun mengharapkan adanya layanan penerbangan yang lebih terjangkau dan dapat disesuaikan dengan kondisi ekonomi mereka.

Denon pun meminta masyarakat tak usah mengkhawatirkan persoalan perang tarif dan kemanan karena hal tersebut juga sudah diatur oleh kebijakan dari regulator.

“Kalau kehawatiran soal safety, predatory pricing, monopoli rute sehingga harga jadi mahal itu sudah ada aturan-aturan yang ditetapkan Kementerian Perhubungan. Sekarang tinggal maskapai mampu enggak rebound dari pandemi ini dan jeli nggak terhadap potensi atau opportunity ke depan yang menjadi keinginan masyarakat,” ujarnya, Jumat (11/2/2022).

Seperti diketahui, penerbangan Indonesia pada tahun ini kembali diramaikan kehadiran maskapai yang terjun ke segmen LCC selama pandemi Covid-19. Sebelumnya, pada tahun lalu ada maskapai baru Super Air Jet yang mengudara di segmen LCC.

Saat ini, TransNusa yang sebelumnya hanya melayani rute penerbangan berjadwal di wilayah timur Indonesia juga beroperasi kembali dengan branding baru menjadi maskapai LCC.

Direktur Utama TransNusa Bayu Sutanto mengatakan pada 2022 ini, pihaknya akan melebarkan rute jaringan dengan beroperasi di rute-rute domestik selain wilayah timur dengan model layanan no frills atau yang selama ini juga dikenal dengan LCC. Perubahan bisnis tersebut, terangnya, karena melihat adanya perubahan segmen LCC pasca pandemi Covid-19.

Sesuai dengan rencana bisnis, TransNusa akan mengoperasikan pesawat jet narrow body dan juga regional jet. Sementara untuk rute domestik, TransNusa akan menerbangi rute-rute destinasi wisata seperti Denpasar dan Yogyakarta selain rute-rute yang sebelumnya telah diterbangi.

“Perubahan segmen LCC ini karena kami melihat kedepannya akan lebih banyak mendominasi dibandingkan dengan segmen full service dan medium service. Kami menilai segmen korporasi dan pemerintah yang selama ini menjadi pelanggan full service akan berkurang dari sisi permintaan perjalanan karena terbiasa dengan pertemuan daring sejak pandemi Covid-19,” jelasnya.

TransNusa pun akan menggunakan pesawat COMAC ARJ21 mulai Agustus 2022 untuk dioperasikan di rute penerbangan yang sebelumnya dilayani dengan pesawat propeller ATR72. Layanan operasi TransNusa dengan maskapai ini direncanakan mulai pada Agustus 2022.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper