Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) hingga 50 persen untuk pembelian rumah baru sampai dengan September 2022 diyakini akan memperkuat bisnis para pengembang properti.
Senior Associate Director Investment Service Colliers International Indonesia Aldi Garibaldi mengatakan, prospek sektor properti akan lebih baik pada tahun ini dibandingkan dengan periode 2020–2021.
Khusus segmen properti berbasis Transit Oriented Development (TOD), dia menilai, akan semakin diminati karena mampu memudahkan mobilisasi masyarakat dengan transportasi publik, terutama kereta.
“Pemilik apartemen tidak perlu membeli mobil atau sepeda motor, sehingga dapat mengurangi cost of living,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (10/2/2022).
Menurut Aldi, konsep apartemen yang dekat dengan stasiun MRT mempunyai level premium 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan hunian yang jauh dari stasiun MRT.
Kondisi itu juga akan turut memengaruhi persepsi investor terhadap saham perusahaan properti. Investor pun cenderung melirik pengembang properti yang melakukan diversifikasi produk, dan memiliki keunikan model bisnis, termasuk salah satunya properti berbasis transportasi massal.
Baca Juga
Sebagai catatan, salah satu developer yang fokus mengembangkan kawasan dan hunian berbasis transportasi massal adalah PT Adhi Commuter Properti (ADCP).
Anak usaha PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) tersebut mengembangkan berbagai proyek hunian yang dekat dengan stasiun LRT.
Saat ini, perusahaan juga sedang menjalankan proses penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Adhi Commuter Properti Adi Sampurno menyambut baik perpanjangan insentif PPN-DTP rumah yang diberikan pemerintah.
Menurutnya, hal itu akan menjadi angin segar bagi perkembangan bisnis perusahaan. Situasi saat ini pun diklaim menjadi momentum yang tepat bagi investor untuk memperoleh saham ADCP.
“Investor memiliki waktu untuk memperoleh saham di pasar perdana saat masa penawaran umum, dan seluruh proyek sedang dalam tahap pengembangan. Jadi, ada potensi ruang pertumbuhan yang sangat besar ke depannya,” tuturnya.
Adi menambahkan, ADCP akan terus menjajaki berbagai opsi pembiayaan saat LRT beroperasi. Hal itu dilakukan untuk menopang pengembangan proyek existing dan proyek recurring, maupun pengembangan lahan baru.
Di luar itu, ADCP juga telah dan akan menjajaki peluang kerja sama dengan sejumlah pihak yang bisa mendukung pengembangan bisnis.
Baru-baru ini, ADCP melalui induk perusahaannya ADHI bersinergi dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. atau TLKM untuk menyediakan layanan informasi dan teknologi yang berkualitas di kawasan LRT City.
LRT City akan didukung oleh platform Smart Digital Ecosystem, selaras dengan konsep hunian TOD yang mengedepankan konektivitas dan kualitas hidup masyarakat yang dinamis.