Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 tumbuh 3,69 persen, lebih tinggi dibanding capaian 2020 yang terkontraksi pertumbuhan 2,07 persen.
Perolehan positif ini salah satunya didorong oleh pertumbuhan ekonomi pada akhir 2021 yang tumbuh 5,02 persen sejalan dengan membaiknya mobilitas penduduk akibat pelonggaran PPKM pada Juli hingga Agustus 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono menuturkan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 adalah industri pengolahan.
"Kalau dilihat dari sumber pertumbuhannya, industri pengolahan memberikan andil tertinggi dengan 1,01 persen," kata Margo Yuwono, Senin (7/2/2022).
Tidak hanya keseluruhan tahun, BPS juga mencatat pertumbuhan industri pengolahan di kuartal IV/2021 sebesar 4,92 persen. Pertumbuhan ini ditopang oleh industri angkutan yang tumbuh 22,61 persen dan industri logam dasar yang tumbuh 11,31 persen.
Menurut BPS, pertumbuhan sektor angkutan didorong insentif dari pemerintah. Adapun, sektor pertambangan dipicu oleh peningkatan produksi timah, feronikel dan bauksit. Margo juga menuturkan adanya peningkatan pada industri batu bara dan pengilangan minyak dan gas bumi dengan 8,58 persen.
Baca Juga
Sejalan dengan ini, BPS menyampaikan Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) pada kuartal IV/2021 mencapai 50,17 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Lebih lanjut, Margo menuturkan 83,92 persen pertumbuhan ekonomi di kuartal IV/2021 didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Konsumsi rumah tangga tumbuh 3,55 persen yoy dan investasi atau PMTB tumbuh 4,49 persen yoy. Keduanya memiliki andil yang cukup besar masing-masing 52,91 persen dan 31,01 persen.
Kendati demikian, ekspor juga menunjukkan kinerja pertumbuhan tertinggi dengan persentase 29,83 persen yoy dan andil 23,70 persen yoy.
Di sektor konsumsi, belanja transportasi dan komunikasi tercatat tumbuh paling tinggi 5,34 persen dan kedua disusul belanja makanan, minuman dan restoran sebesar 3,24 persen.
Sementara itu, dari data BPS, Margo menyampaikan realisasi penanaman modal, baik PMA dan PMDN, selama kuartal IV/2021 naik sebesar 11,5 persen qtq dan naik 12,5 persen yoy.