Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 dilaporkan sejalan dengan proyeksi pemerintah sebelumnya yakni sebesar 3,69 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pemerintah optimistis pertumbuhan di 2022 akan lebih tinggi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai di atas 5 persen. Hal itu disampaikannya pada konferensi pers PPKM, Senin (7/2/2022).
"Kita melihat beberapa hasil survei yang ada terlihat optimisme, diprediksi bahwa perekonomian Indonesia di level 4,7-5,6 persen," jelas Airlangga secara virtual, dikutip melalui YouTube Kemenko Perekonomian, Senin (7/2/2022).
Airlangga lalu menyampaikan bahwa pertumbuhan hingga di atas 5 persen tersebut bisa dicapai utamanya berkat momentum dalam semester pertama 2022.
Dia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I/2022 bisa mencapai 5 persen, serta disusul momentum faktor musiman yang kuat berkat Ramadan dan Idulfitri.
"Tentunya akan memengaruhi di kuartal kedua karena ada momen puasa dan hari raya [Idulfitri]," ungkap Airlangga.
Baca Juga
Optimisme tersebut, tambah Airlangga, juga datang dari capaian pertumbuhan ekonomi 2021. Pada kuartal I/2021, PDB Indonesia masih terkontraksi -0,74 persen (yoy). Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan pada kuartal IV/2021 telah mencapai 5,02 persen (yoy).
"Pertumbuhan di kuartal pertama tahun lalu kita masih [tumbuh] -0,74 persen, dan tentu kita berharap di kuartal pertama tahun ini kita bisa dorong di atas 5 persen," ujarnya.
Kendati demikian, terdapat risiko yang masih bisa membayangi perekonomian di 2022 yakni penyebaran varian Omicron. Varian tersebut telah memicu penambahan kasus per 6 Februari 2022 sebesar 36.057 kasus.
Untuk itu, pemerintah menerapkan PPKM level 3 di sejumlah daerah yang memiliki perkembangan kasus Covid-19 yang tinggi.