Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 3,69 Persen, Ini Harapan Pemerintah di 2022

Menko Airlangga optimistis pertumbuhan hingga di atas 5 persen tersebut bisa dicapai utamanya berkat momentum dalam semester pertama 2022.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 dilaporkan sejalan dengan proyeksi pemerintah sebelumnya yakni sebesar 3,69 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pemerintah optimistis pertumbuhan di 2022 akan lebih tinggi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai di atas 5 persen. Hal itu disampaikannya pada konferensi pers PPKM, Senin (7/2/2022).

"Kita melihat beberapa hasil survei yang ada terlihat optimisme, diprediksi bahwa perekonomian Indonesia di level 4,7-5,6 persen," jelas Airlangga secara virtual, dikutip melalui YouTube Kemenko Perekonomian, Senin (7/2/2022).

Airlangga lalu menyampaikan bahwa pertumbuhan hingga di atas 5 persen tersebut bisa dicapai utamanya berkat momentum dalam semester pertama 2022.

Dia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I/2022 bisa mencapai 5 persen, serta disusul momentum faktor musiman yang kuat berkat Ramadan dan Idulfitri.

"Tentunya akan memengaruhi di kuartal kedua karena ada momen puasa dan hari raya [Idulfitri]," ungkap Airlangga.

Optimisme tersebut, tambah Airlangga, juga datang dari capaian pertumbuhan ekonomi 2021. Pada kuartal I/2021, PDB Indonesia masih terkontraksi -0,74 persen (yoy). Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan pada kuartal IV/2021 telah mencapai 5,02 persen (yoy).

"Pertumbuhan di kuartal pertama tahun lalu kita masih [tumbuh] -0,74 persen, dan tentu kita berharap di kuartal pertama tahun ini kita bisa dorong di atas 5 persen," ujarnya.

Kendati demikian, terdapat risiko yang masih bisa membayangi perekonomian di 2022 yakni penyebaran varian Omicron. Varian tersebut telah memicu penambahan kasus per 6 Februari 2022 sebesar 36.057 kasus.

Untuk itu, pemerintah menerapkan PPKM level 3 di sejumlah daerah yang memiliki perkembangan kasus Covid-19 yang tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper