Bisnis.com, JAKARTA – Perekonomian global yang membaik pada 2021, terutama dari mitra dagang ekspor turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2021.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pertumbuhan ekonomi yang positif tak hanya dirasakan oleh Indonesia tetapi juga negara-negara di dunia, bahkan perekonomian global itu sendiri. Perekonomian Kondisi tersebut tecermin dari pergerakan indeks manufaktur (PMI) global di atas 50 yang menunjukkan ekspansi.
Margo lantas memerinci sejumlah negara mitra dagang Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Sebut saja China yang menjadi tujuan utama ekspor Indonesia berhasil tumbuh 4 persen secara tahunan. Kemudian, Amerika Serikat (AS) tumbuh 5,5 persen secara tahunan, Korea Selatan tumbuh 4,1 persen secara tahunan , diikuti oleh Singapura tumbuh 5,9 persen secara tahun.
Sementara itu, Vietnam tumbuh 5,2 persen secara tahunan dan Hong Kong tumbuh 4,8 persen secara tahunan, serta Uni Eropa tumbuh 4,8 persen secara tahunan.
“Secara umum ekonomi global mitra dagang ekspor juga mengalami perbaikan. Seperti yang terlihat dari sejumlah rilis dari kantor statistik yang berkiatan dnegan mitra dagang Indonesia,” ujarnya, Senin (7/2/2022).
Lebih jauh, tak hanya dipengaruhi kondisi global dan kondisi pertumbuhan mitra dagang, Indonesia juga memperoleh bonus dari peningkatan harga komoditas yang kemudian mendorong kinerja ekspor barang. Sejumlah komoditas unggulan ekspor Indonesia mengalami peningkatan, seperti minyak kelapa sawit naik 42,41 persen secara yoy dan 15,80 persen secara kuartalan.
Baca Juga
Belum lagi, batubara tumbuh signifikan sebesar 168,01 persen y-o-y dan dibandingkan kuartal III/2021 atau naik 8,75 persen secara kuartalan. Ada juga peningkatan harga nikel sebesar 23,90 persen yoy dan bila dibandingkan dengan kuartal III/2021, nikel naik 3,44 persen secara kuartalan.
“Peningkatan ini mendorong ekspor kita dan akhirnya berpengaruh pada kondisi pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” jelasnya.
Adapun BPS mencatat perekonomian Indonesia secara kumulatif sepanjang 2021 berhasil tumbuh positif mencapai 3,69 persen, atau lebih baik dibandingkan 2020 yang mengalami kontraksi 2,07 persen.
"Ekonomi Indonesia pada triwulan IV/2021 tumbuh sebesar 1,06 persen [qtq] dan kalau saya bandingkan dengan triwulan IV/2020 ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen [yoy], dan secara kumulatif artinya selama tahun 2021 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 3,69 persen [ctc]," jelasnya.